SOLOPOS.COM - Operator mengoperasikan alat berat dalam pembangunan saluran air (drainase) di kawasan cagar budaya Kota Lama, Semarang, Jateng, Rabu (18/10/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Cagar budaya Kota Lama Semarang diteliti kandungan tanahnya oleh BPCB Jateng setelah ditemukannya susunan batu bata yang diduga sisa jalan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah mengambil sampel lapisan tanah di kawasan Kota Lama Semarang menyusul temuan susunan batu bata yang diduga struktur jalan zaman Belanda. “Tidak hanya di bangunan-bangunan tuanya, tetapi yang di permukaan tanah juga perlu diteliti,” kata Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Publikasi dan Pemanfaatan BPCB Jateng Wahyu Kristanto di Kota Semarang, Kamis (26/10/2017).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya, pekerja proyek drainase di Jl. Gelatik, Kota Lama Semarang melaporkan temuan struktur batu bata yang diduga bekas benteng, tetapi setelah dikaji ternyata kemungkinan susunan batu bata itu bagian dari struktur jalan peninggalan zaman kolonial Belanda.

[Baca juga Pekerja Drainase Kota Lama Temukan Struktur Bata Kuno]

Wahyu Kristanto menjelaskan penelitian akan dilakukan BPCB Jatrng terhadap susunan batu bata yang diduga struktur jalan dari era pendudukan Belanda sehingga bisa menjadi pelajaran penting mengenai suatu peradaban yang dibangun Belanda. Apalagi, kata dia, kawasan Kota Lama Semarang merupakan salah satu situs cagar budaya peninggalan Belanda yang harus dilestarikan untuk kepentingan pengenalan sejarah, khususnya bagi generasi muda.

“Makanya, pengerjaan sistem drainase atau saluran bisa tetap dikerjakan, namun harus dilakukan dengan baik dan lebih teliti. Apalagi, di kawasan Kota Lama kan banyak benda-benda cagar budaya,” katanya.

Ia menjelaskan suatu peradaban harus dikaji secara menyeluruh dari bangunan-bangunan yang ditinggalkan, termasuk struktur jalan sebagai akses masyarakat jika memang masih ada dan bisa ditemukan. “Ya, pasti bisa menjadi edukasi bahwa dulu ternyata Belanda sudah meninggalkan suatu peradaban di Kota Lama Semarang. Masyarakat jug perlu mengetahui proses budaya yang berjalan,” katanya.

Kalau bisa, imbuh Wahyu, nantinya bisa dibuat semacam penanda bahwa telah ditemukan lapisan tanah atau jalan zaman Belanda sebagai informasi kepada masyarakat mengenai kondisi jalan pada masa lampau.

[Baca juga Struktur Bata Kota Lama Diduga Bekas Jalan Era Penjajahan Belanda]

Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang ikut mendampingi tim BPCB Jateng dalam pengambilan sampel tanah itu mengatakan proyek pengerjaan drainase tetap berjalan. Meski ada temuan susunan batu bata yang diduga struktur jalan peninggalan Belanda di lokasi proyek, kata dia, pengerjaan saluran bantuan dari pemerintah pusat tetap berjalan hingga akhir Desember 2017 sesuai kontrak.

Mbak Ita—sapaan akrab Hevearita yang juga Wakil Wali Kota Semarang itu, mengatakan sudah mengambil contoh lapisan tanah di Jl. Gelatik yang akan digunakan untuk memberikan informasi kepada wisatawan. “Kami akan membuat semacam penanda di Jl. Gelatik sesuai masukan BPCB Jateng. Nanti, dijelaskan struktur jalan dibuat tahun berapa, ini berapa. Setelah Jl. Gelatik, tahun depan berlanjut Jl. Sendowo dan Cenderawasih,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya