SOLOPOS.COM - Bus tingkat wisata melintasi di depan Gereja Blenduk, Jl. Letjen Suprapto, kawasan Kota Lama Semarang, Jateng, Rabu (4/10/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Cagar budaya Kota Lama Semarang didorong Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO menjadi world hetitage atau situs warisan dunia.

Semarangpos.com, SEMARANG —Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kemendikbud mendorong Kota Lama Semarang menjadi salah satu world heritage. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB diharap menilai Kota Lama masuk daftar situs warisan dunia itu pada 2020 mendatang.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Kalau saya melihat peluangnya sekarang besar, tetapi 2020 masih beberapa tahun lagi,” kata Ketua Harian KNIU Kemendikbud Arief Rachman seusai Workshop Strategi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Kota Lama Semarang oleh Unesco, di Semarang, Senin (26/2/2018).

Menurut dia, kekuatan pertama yang harus dipertahankan adalah sejarah, kemudian nomor dua adalah kebudayaan yang menjadi kekuatan untuk membangun sebuah bangsa yang akan menjadi penilaian world heritage. Ia mengingatkan UNESCO memperhatikan beberapa negara yang lebih mengutamakan perkembangan ke arah ekonomi yang menjadikan kebudayaannya merosot sehingga lama-lama yang akan hancur manusianya.

“Namun, di Semarang ini enggak. Sudah benar strateginya, kebudayaan dan ekonomi disandingkan. Nanti kan ada ada orang yang akan datang ke Semarang untuk melakukan penilaian terhadap Kota Lama,” katanya.

Dari hasil worskhop itu, kata dia, bisa dijadikan sebagai rujukan untuk mengembangkan kawasan cagar budaya Kota Lama Semarang ke depannya, sebab jangan sampai salah strategi yang mengakibatkan kesemrawutan. “Saya contohkan, ada satu kota di dunia yang dibangun tanpa penelitian. Akhirnya, keliru. Kemacetan terjadi di mana-mana, peledakan jumlah manusianya tidak bisa dikendalikan. Susah untuk mundur lagi,” katanya.

Peran pemerintah, kata dia, juga sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan kawasan kota, termasuk kawasan cagar budaya Kota Lama dari sisi anggaran, sebab tanpa kekuatan tidak akan mungkin pembangunan berjalan. “Kami bersyukur sekali Semarang memiliki Wakil Wali Kota Mbak Ita [Hevearita Gunaryanti Rahayu] yang luar biasa. Pemerintah harus ikut serta mendorong keuangan yang diperlukan,” kata Arief.

Kepala Unit Budaya UNESCO Moe Chiba mengatakan penentuan world heritage bukan dilakukan Unesco meskipun pengusulan kawasan yang masuk situs warisan budaya dunia dilakukan melalui lembaga PBB tersebut. Kurang lebih, kata dia, ada 21 negara yang masuk tim penentu dari nominasi world heritage, sementara UNESCO hanya menyediakan wadah dan plafon untuk pengusulan kawasan situs warisan budaya dunia.

Sementara itu, Wawali Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi perhatian UNESCO terhadap pengembangan kawasan cagar budaya Kota Lama Semarang untuk menjadi salah satu situs warisan budaya dunia. “Kebetulan, ada Pak Arief Rachman dari Kemendikbud juga yang mendorong Kota Lama Semarang agar masuk nomine dulu. Pertama, kan doosier dulu, kemudian nomine, dan masuk world heritage,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya