SOLOPOS.COM - Sebagian bantuan diduga benda purbakala berupa struktur candi dan yoni ditemukan di Desa Solodiran, Kecamatan Manisrenggo, awal Agustus lalu. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Pemerintah Desa Solodiran, Klaten, berencana membangun museum untuk menampung batu purbakala.

Solopos.com, KLATEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Solodiran, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, berencana mengembangkan potensi wisata dengan membangun museum peradaban.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pendirian museum itu berawal dari penemuan sejumlah benda yang diperkirakan benda purbakala. Benda purbalaka ditemukan saat normalisasi Sungai Karangasem guna mendukung pengembangan wisata desa tersebut.

Pengerukan menggunakan ekskavator di alur sungai sepanjang 700 meter sejak awal Agustus itu mendapati benda purbakala terkubur di dalam tanah sedalam 1 meter. Kepala Desa Solodiran, Ariyanta Sigit Suwanta, mengatakan total benda purbakala yang ditemukan mencapai 67 benda berupa batuan.

Penemuan benda itu sudah dikumpulkan dan sebagian dikirim ke Universitas Gajah Mada (UGM) untuk diteliti dan memperkirakan usianya. Temuan itu juga sudah dilaporkan ke Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB).

Pemdes ingin agar benda-beda purbakala itu bisa dirawat di Solodiran untuk ditempatkan di museum desa itu. “Sudah kami surati dan minta agar benda-benda itu bisa dirawat di Solodiran dan dimuseumkan. Nanti akan kami kombinasikan wisata sungai dan wahana edukasi yang lain digabungkan di sepanjang alur sungai,” kata Ariyanta saat ditemui wartawan di sela jalan sehat pengenalan objek wisata Solodiran, Minggu (10/9/2017).

Selain mengirimkan benda temuan ke UGM, pemdes membentuk tim pencatatan serta pengumpulan benda-benda bersejarah di Solodiran. Ariyanta mengatakan pengembangan wisata di sepanjang alur sungai menggunakan dana desa serta swadaya dari masyarakat setempat.

Untuk normalisasi tahun ini yang memasuki tahap III, pemdes mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 juta dari dana desa. Pemdes Solodiran berencana mengembangkan sejumlah objek wisata.

Selain Museum Peradaban, pemdes setempat mengembangkan wisata Sewu Lesung, Embung Mbangkalong, Bendung Karangasem, Sewu Lumpang, Sewu Seni, Sewu Kembang, dan wisata religi. Peresmian kawasan wisata Desa Solodiran ditargetkan pada Januari 2018.

Plt. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan Solodiran memiliki banyak potensi yang bisa dibikin menjadi daya tarik wisata termasuk temuan batu-batuan purbakala. Ia berharap pengembangan terus dilakukan pemdes didukung masyarakat setempat jika menemukan benda-benda purbakala lainnya.

Soal bantuan, Mulyani menjelaskan pemkab bisa memberikan dukungan dana guna pengembangan desa wisata Solodiran. Bantuan itu melalui bantuan keuangan khusus dengan nilai maksimal Rp200 juta ditujukan pengembangan desa wisata.

“Semua desa yang mengembangkan wisata asal bisa menjanjikan dan ada komitmen mengembangkan dan merawat kami akan bantu,” kata Mulyani saat mengunjungi Solodiran, Minggu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya