SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)


Petugas dari Dinas Pertanian Klaten memeriksa daging sapi di tempat penyembelihan hewan kurban di Perumahan Griya Prima Barat, Klaten Utara, Jumat (26/10/2012). Di lokasi itu, petugas menemukan cacing hati pada dua ekor sapi yang disembelih warga. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Tim Pengawasan dan Pemantauan Hewan Kurban dari Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten menemukan cacing hati hati pada hewan kurban yang disembelih warga di sejumlah lokasi, Jumat (26/10/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com,  di Perumahan Griya Prima Barat, Kecamatan Klaten Utara, dua dari delapan ekor sapi kurban yang disembelih warga diketahui terjangkit cacing hati.  Untuk memastikan adanya cacing hati itu, petugas membelah satu per satu daging hati kurban dengan menggunakan pisau atau gunting.  Petugas menemukan sejumlah cacing hati yang masih hidup di dalamnya. Petugas lalu meminta daging hati itu untuk tidak diberikan kepada warga.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau daging hati itu dikonsumsi, kami khawatir terjadi penularan penyakit dari hewan ke manusia,” ujar Dewi, petugas dari Dispertan Klaten saat ditemui di lokasi.

Dewi menjelaskan hati yang mengandung cacing memiliki ciri-ciri berwarna pucat dan dipenuhi urat berwarna putih yang cukup tebal. Daging hati yang sehat biasanya berwarna lebih segar dan permukaannya relatif lebih halus.

“Semakin banyak ditemukan penebalan saluran ke hati yang berwarna putih itu menandakan semakin banyak cacing di dalamnya. Penebalan pada saluran ke hati itu juga menandakan bahwa hewan tersebut sudah pernah sakit,” papar Dewi.

Wonosari dan Delanggu

Tim Pengawasan dan Pemantauan Hewan Kurban di Kecamatan Wonosari dan Delanggu juga menemukan cacing hati pada daging kurban di tiga lokasi berbeda. Cacing hati itu ditemukan pada hewan yang disembelih warga Desa Sribit, Desa Sidodadi, Kecamatan Delanggu dan Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari.

“Semua hati itu kita amankan supaya tidak dikonsumsi warga. Daging hati itu akan kami bakar atau dipendam dalam tanah,” ujar petugas pemantau hewan kurban, Agus Joko Sriyana.

Kasi Kesehatan Hewan Kesehatan Masyarakat dan Veteriner (Keswan Kesmavet) pada Dispertan Klaten, Awik Purwanti, mengatakan temuan cacing hati pada daging kurban kali ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Menurutnya, pada musim hujan biasanya lebih banyak ditemukan cacing hati pada daging kurban.

“Kemarau panjang terjadi pada 2012 ini sehingga tidak banyak ditemukan cacing hati. Biasanya cacing hati itu dipengaruhi kelembaban rumput yang dimakan hewan. Biasanya rumput yang lembab itu terdapat telur atau larva cacing,” ujar Awik.

Lima tim diterjunkan untuk mengawasi pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha kali ini. Pengawasan penyembelihan hewan kurban bertujuan mengantisipasi beredarnya daging tidak sehat yang membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya