SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Harga cabai rawit di pasar tradisional Sukoharjo lebih mahal ketimbang daging ayam. Harga cabai rawit saat ini Rp55.000 per kilogram (kg) sementara harga daging ayam Rp32.000 per kg.

Pantauan Solopos.com di Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, Selasa (9/7/2019), harga cabai rawit naik sejak empat hari lalu. Sebelumnya, cabai rawit masih di kisaran Rp38.000 per kg-Rp40.000 per kg. Lantaran pasokan minim, harga cabai rawit terkerek naik secara signifikan pada awal Juli.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang pedagang sembako di Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, Sri Lestari, mengatakan harga cabai rawit naik mulai akhir pekan lalu. Harga cabai rawit naik secara perlahan-lahan.

Salah satu pemicu melonjaknya harga cabai rawit adalah minimnya pasokan dari para pengepul. “Bisa jadi harga cabai rawit kembali naik pada beberapa hari mendatang. Harga cabai rawit pernah menembus Rp60.000 per kg pada awal Januari,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa.

Beberapa daerah penghasil cabai rawit di wilayah Pantau Utara (Pantura) seperti Pemalang dan Tegal gagal panen. Sebagian pasokan cabai di Pasar Ir. Soekarno berasal dari wilayah Pantura.

Imbasnya, pasokan cabai ke pasar tradisional jauh lebih sedikit dibanding hari biasa. Jika pasokan cabai rawit pada hari biasa lebih dari 50 kg per hari sekarang hanya separuhnya sehingga mengakibatkan harga cabai rawit melonjak tajam.

“Sekarang kan musim kemarau. Bisa jadi pasokan air bersih ke ladang cabai minim sehingga banyak tanaman cabai yang mati,” ujar dia.

Sri menceritakan kondisi serupa saat musim penghujan akhir 2018 lalu. Kala itu, harga cabai rawit dan cabai merah tinggi di pasaran lantaran pasokan dari pengepul minim.

Harga cabai rawit kerap naik menjelang Lebaran. Cabai rawit menjadi salah satu komoditas pangan yang diburu masyarakat saat Ramadan.

“Tak hanya cabai, harga komoditas pangan lainnya saat bulan puasa juga naik seperti bawang merah dan bawang putih,” tutur dia.

Hal senada diungkapkan pedagang sembako di Pasar Ir. Soekarno, Sumiyem. Dia memprediksi harga cabai rawit melonjak tajam beberapa hari mendatang. Biasanya, kenaikan harga cabai rawit terjadi saat pergantian musim atau pancaroba.

Masyarakat terpaksa mengurangi belanja cabai rawit lantaran harganya cukup mahal. “Banyak pembeli yang mengeluh karena mahalnya harga cabai rawit. Biasanya, uang Rp20.000 sudah setengah kilogram. Sekarang hanya tiga ons lebih sedikit,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya