SOLOPOS.COM - Buruh tani di Desa Harjosari, Karangpandan sedang memanen cabai merah jenis beauty, Selasa (15/3/2016). Cabai merah terserang jamur yang menyebabkan cabai busuk. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Cabai petani Karanganyar terserang jamur yang mengakibatkan tanaman tersebut busuk.

Solopos.com, KARANGPANDAN—Sejumlah petani cabai merah di Desa Harjosari mengeluh karena serangan jamur menyebabkan cabai membusuk sebelum panen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Padahal harga cabai merah dari petani kepada tengkulak terhitung tinggi Rp25.000 per kilogram. Pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Harjosari, Sugiyatno, menuturkan serangan jamur bersifat masif. Dia mencontohkan serangan jamur di ladang cabai merah besar di Dusun Bakalan.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebanyak 50% cabai merah besar yang ditanam pada ladang berukuran 1.000 meter persegi itu busuk. “Busuk cabai terlihat menjelang panen. Cabai berubah warna dan kisut,” kata Sugiyatno, saat ditemui wartawan, Selasa (15/3/2016).

Oleh karena itu, petani disarankan memanen cabai yang terserang jamur supaya cabai yang belum terserang jamur tidak terjangkit. Sugiyatno mengatakan cabai busuk tetap laku meskipun harga jatuh. Menurut dia hal itu tergantung tawar menawar pemilik ladang dengan tengkulak.

“Cabai berkulitas bagus dihargai Rp25.000 per kilogram. Kalau cabai yang jelek atau busuk itu kurang dari Rp19.000 per kilogram. Makanya enggak banyak petani menanam cabai. Risiko tinggi karena rentan terserang penyakit,” jelas dia.

Hal senada disampaikan Kepala Dusun Tanggalan Wetan, Desa Harjosari, Eko Tristiyanto. Eko menyampaikan tidak semua jenis cabai gampang terserang hama pada musim penghujan. Petani di Dusun Tanggalan Wetan mencoba menanam tiga jenis cabai merah, yakni tampar, beauty, dan cabai keriting.

Hasilnya, cabai jenis beauty yang dapat bertahan hingga panen. Biasanya petani menanam cabai pada musim kemarau sehingga saat penghujan sudah panen. Hal itu dinilai efektif mengurangi kerugian saat panen.
Dia memprediksi petani menanam cabai pada April atau Mei sehingga dapat panen saat Ramadan.

“Cabai tampar dan keriting rusak. Kondisi daun menggulung, bunga rontok. Kalau cabai beauty lebih kuat menghadapi curah hujan tinggi. Petani akan tanam April atau Mei untuk memenuhi permintaan Ramadan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya