SOLOPOS.COM - Pemain bulutangkis Thailand Ratchanok Intanon ditolong petugas medis setelah mengalami cedera saat melawan pemain Indonesia Lindaweni Fanetri. JIBI/Reuters/Darren Whiteside

BWF WORLD CHAMPIONSHIPS 2015 memang berlangsung sengit. Para pemain mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk berjuang memanangkan pertandingan. Bahkan sejumlah pemain harus cedera saat berlaga.

Solopos.com, JAKARTA — Di balik keberhasilan Linda Wenifanetri melangkah ke perempat final hingga semifinal kejuaraan dunia bulu tangkis di Istora Senayan, Jakarta, ada Ratchanok Intanon yang tak bisa turut serta berjuang hingga final. Bintang lapangan asal Thailand itu harus tersingkir dengan tragis lantaran mengalami cedera kaki ketika meladeni Linda di babak ketiga, Kamis (13/8/2015).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dilansir Bwfbadminton.org, Jumat (14/8/2015), juara dunia 2013 itu mulai merasakan sakit saat bermain di game kedua. Ia sempat merebut game pertama, 26-24, sebelum dibalikkan Linda, 10-21 di game kedua lantaran ia mengalami kram yang membuat pergerakannya melambat.

Di game ketiga saat kedudukan 8-5, pemain nomor lima dunia itu mendapatkan perawatan dari dr Martin Fahlstrom asal Swedia. Sang dokter memastikan Intanon tak boleh lagi melanjutkan pertandingan. Intanon tak bisa berbuat apa-apa hingga harus mendapatkan bantuan dari tim medis untuk ditandu keluar lapangan.

Cedera juga membikin ganda campuran nomor tujuh dunia, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, mundur. Pasangan suami istri asal Inggris ini seharusnya melakoni perempat menghadapi ganda campuran Tiongkok, Cheng Liu/Bao Yixin. Sayang, mereka sakit sehingga membikin ganda Tiongkok itu menang walk over (WO).

“Kami sangat kecewa untuk mengabarkan kami harus menarik pasangan Chris Adcock dan Gabby Adcock dari perempat final ganda campuran kejuaraan dunia karena sakit. Chris Adcock tidak ada dalam posisi yang baik untuk tampil dan berkompetisi dan mereka berdua benar-benar hancur karena ini,” papar Performance Director of Badminton England, Jon Austin.

Juara bertahan tunggal putri, Carolina Marin, mengaku sempat khawatir saat mengalami rasa sakit di kaki ketika bertanding melawan pemain Taiwan, Pai Yun Po, di babak ketiga. Beruntung, Marin mampu menyelesaikan pertandingan dengan menang rubber game, 21-11, 18-21, dan 21-17.

“Ketika merasakan sakit itu, saya sempat ketakutan apakah hal ini akan berbahaya. Namun, saya berusaha menyelesaikan pertandingan,” ungkap pemain nomor satu dunia asal Spanyol tersebut.

Sebelum turun di kejuaraan dunia ini ia mengalami cedera retak tulang pada telapak kaki. Demi mengatasi cedera ini ia sampai naik meja operasi. Marin mengaku kondisi fisiknya memang belum pulih karena ia masih merasakan sesuatu di telapak tangan. Marin masih bertahan sampai semifinal setelah mengempaskan Wang Shixian, 21-17 dan 21-19 di perempat final. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya