SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Buzzer atau pendengung politik jadi sorotan. Menggunakan akun anonim, mereka dibayar untuk memengaruhi opini publik, hingga menyerang lawan politik. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta penertiban buzzer yang dianggap menganggu itu.

Analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, menilai buzzer atau pasukan siber (cyber troops) membuat pemerintah menjadi tak bisa mendengarkan kritik yang disampaikan masyarakat di media sosial. Menurut Ismail, para buzzer pendukung Joko Widodo (Jokowi) langsung “menghajar” orang yang mengkritik Jokowi. Ismail awalnya menjelaskan soal buzzer yang dipelihara. Dia menyebut negara memelihara buzzer semenjak 2014.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya