SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati stan milik Pemkot Solo di acara Inacraft 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (26/4/2017). (Istimewa)

Kerajinan karya UMKM Solo diminati buyer di Inacraft 2017.

Solopos.com, SOLO — Ajang Inacraft 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) April lalu dinilai sukses mengenalkan produk kerajinan yang dihasilkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Solo. Banyak buyer berminat membeli produk kreatif Solo.

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Solo, Nur Haryani, menyampaikan buyer yang menyukai produk handicraft dan gift tidak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri seperti Malaysia. Namun karena Inacraft lebih menyasar pasar dalam negeri sehingga kebanyakan yang membeli produk kerajinan Solo merupakan buyer Tanah Air.

“Transaksi ritel belum tercatat tapi pemesanan cukup banyak. Buyer melakukan order karena produk yang ditampilkan handmade sehingga butuh waktu untuk memenuhi pesanan dalam jumlah besar,” ungkap Nur, Selasa (9/5/2017).

Menurut dia, hal tersebut seiring dengan tujuan awal Pemkot Solo melibatkan UMKM di ajang tahunan ini, yakni membuka pasar baru. Dia mengatakan produk kreatif asal Kota Bengawan memiliki keunggulan dan daya tarik tidak hanya untuk pasar dalam negeri tapi juga luar negeri.

Pada acara tersebut, Pemkot mengirim 12 delegasi, yakni Griya Lilin, Omah Godang Art, Gelang Kopi Brecelet, Eastwood, Budi Glass, Kampung Permata, Lurik Senthir, Kampung Batik Laweyan, Lougut Bambu, Grajen Craft, Pasar ANtik Triwindu, dan Nasrafa.

Pemilihan produk tersebut berdasarkan hasil seleksi dari Tim Kurator. UMKM yang dipilih harus memiliki produk yang unik, berkualitas, dan potensi tinggi. Salah satu anggota Tim Kurator, David R. Wijaya, menyampaikan banyak industri kreatif di Solo yang harus diberi ruang untuk mengeksplorasi produk dan meningkatkan daya jual sehingga tema handicraft dan gift pun dipilih.

“Sekitar 80% produk yang ditampilkan saat Inacraft adalah batik sehingga kami ingin menghadirkan produk yang berbeda yang tidak kalah menarik, yakni handycraft. Namun karena perbedaan inilah yang membuat stan Solo banyak dikunjungi pembeli,” kata dia.

Sementara itu, salah satu pelaku industri kreatif, Pemilik sekaligus pengrajin Omah Gondang Art, Angga Budi Utomo, mengatakan Inacraft memberi dampak positif untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini karena banyak buyer, seperti dari Bali dan Surabaya yang melirik produknya. Bahkan ada juga yang menawarkan kolaborasi produk.

Dia menyebutkan pihaknya membawa sekitar 170 produk yang terdiri atas kalung, gelang, cincin, dan tusuk konde. Dia pun mengaku siap memenuhi pemesanan dalam jumlah besar meski produknya merupakan satu konsep satu karya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya