SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan di dekat jenazah Almarhum Buya Syafii Maarif saat melayat di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Jumat (27/05/2022). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom)

Solopos.com, SOLO — Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif, yang wafat pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Kabupaten Sleman, DIY, meninggalkan kenangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya para murid dan rekannya di organisasi perserikatan Muhammadiyah.

Mantan Ketum PP Muhammadiyah periode 2015-2020, Haedar Nashir, menuliskan kabar duka tersebut di akun Twitternya pada hari yang sama. “Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif,” tulisnya, Jumat (27/5/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, ulama, dan cendekiawan muslim Indonesia tersebut wafat pada usia 86 tahun. Buya Syafii, begitu panggilan akrabnya, menjadi sosok yang disegani dan dikagumi.

Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Khudzaifah Dimyati, pun mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Buya Syafii saat diwawancarai Solopos.com, Jumat siang. Dimyati ingat betul sosok Buya Syafii yang wafat pada Jumat itu, bagaimana kearifannya dan kesederhanaannya.

“Iya dapat kabar dari Whatsapp tadi ya. Buya ini sosok yang arif, sederhana,” tutur Dimyati. Ia menceritakan kesederhanaan Buya Syafii tampak saat dalam beberapa tahun terakhir Buya Syafii diketahui sudah enggan memberikan khotbah di masjid.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Buya Syafii Maarif Guru Bangsa, Teladan Kesederhanaan

Ajaran Keberagaman dan Toleransi

“Banyak ya. Salah satunya beliau kan beberapa tahun ini tidak mau berkhotbah. Bahkan beliau kalau mendengarkan khotbah itu dari belakang,” jelasnya. Dimyati kembali bercerita perilaku Buya Syafii tersebut baru salah satu yang diingat olehnya.

Masih banyak yang lainnya. Pengurus PP Muhammadiyah itu menceritakan kesederhanaan Buya Syafii saat ia beraktivitas di rumahnya. “Singkat cerita, Buya ini ketika hujan juga mengangkat pakaian [jemuran] sendiri. Banyak lah cerita kesederhanaan beliau,” imbuhnya.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, Presiden Joko Widodo hadir di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Buya Syafii yang wafat pada Jumat. Jokowi juga dikabarkan memberikan sambutan setelah menyalatkan jenazah.

Baca Juga: Pesan Buya Syafii Maarif tentang Politik Identitas dan Indonesia

Menurutnya, Buya Syafii selama ini memberi keteladanan yakni hidup dalam kesederhanaan. “Kader terbaik Muhammadiyah yang selalu menyuarakan tentang keberagaman dan toleransi, beliau juga selalu menyampaikan Pancasila sebagai perekat bangsa,” kata Jokowi dalam pemberitaan di laman resmi Muhammadiyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya