Butuh Rp6,6 triliun untuk bikin Jakarta sejuk

JAKARTA—Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta semakin sedikit seiring kepadatan kota yang terus bertambah. Untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang sejuk, Pemprov DKI Jakarta membutuhkan RTH yang lebih banyak lagi.

Menurut Gubernur DKI Fauzi Bowo, untuk mewujudkan RTH sampai 30 persen dari luas wilayah, diperlukan dana sekitar Rp6,6 triliun untuk pembebasan lahan seluas 13.300 hektare yang ditargetkan baru tercapai 20 tahun ke depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ini, Jakarta hanya memiliki 9,6 persen RTH dari luas 64.895 hektare. “Tidak mudah mewujudkan itu. Tapi ini sudah ditargetkan hingga tahun 2030 mendatang,” kata Fauzi Bowo di Balaikota DKI, Senin (12/9).

Menurut Fauzi Bowo, selain masalah dana, untuk perluasan RTH juga membutuhkan lahan yang sangat besar. “Tiap tahun satu persen saja, maka kebutuhan 30 persen bisa terpenuhi. Tapi satu persen tersebut sangat luas,” jelasnya.

Dari data, luasan RTH yang ada saat ini adalah kurang lebih 6.359 hektare atau sekitar 9,80 persen dari luas wilayah kota Jakarta (± 64.895 Ha)

RTH yang dikelola Dinas Pertamanan dan Pemakaman adalah taman kota, jalur hijau dan taman pemakaman umum yang luas wilayahnya berkisar ± 2.648,39 hektare atau 4,081 persen dari luas wilayah kota Jakarta (± 64.895 hektare)

Pada RTRW 2010 lalu, target RTH adalah sebesar 13,94 persen dari luas kota, atau ± 9.223 hektare. Target peningkatan RTH berdasarkan rancangan RTRW tahun 2010-2030 adalah 30% dari luas kota atau ± 19.900 Ha.

Target tersebut terdiri 20 persen RTH publik sekitar 13.300 Ha, 10 persen RTH privat ± 6.600 Ha (lahan pribadi warga atau perusahaan).(Harian Jogja/Wahyu Kurniawan)

Foto Ilustrasi