Solopos.com, SUKOHARJO – Kondisi Pasar Cuplik di Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo kini semakin memprihatinkan digempur pandemi Covid-19. Sejumlah bangunan berupa los maupun kios rusak, kumuh, dan mangkrak. Revitalisasi pasar dinilai sangat mendesak untuk mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
Lurah Pasar Cuplik, Sriyono, mengatakan jika telah direnovasi nantinya dia ingin menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat kuliner. Sebab, selama ini pasar tradisional itu selalu sepi karena bangunanya kumuh.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kena PHK Saat Pandemi Covid-19, Warga Jakarta Ini Beralih Jadi Kurir Narkoba di Sukoharjo
Sriyono menilai revitalisasi Pasar Cuplik Sukoharjo mendesak direalisasikan. Berdasarkan data, dia menyebut dari total kios yang ada sebanyak 61 unit hanya 46 kios digunakan. Begitu pula dari 215 los, hanya 50-an yang aktif. Banyak pedagang yang membiarkan kios dan los tutup karena kondisi pasar sepi pembeli.
"Dulu sebelum corona sudah sepi, sekarang semakin parah sepinya. Sepi pembeli ini karena bangunan pasar lama. Harusnya pasar sudah direnovasi seperti pasar lainnya sehingga menarik pembeli untuk datang," kata dia kepada Solopos.com, Senin (3/8/2020).
Wisata Kuliner
Dia mengatakan Pasar Cuplik Sukoharjo dengan luas lahan 4.000 meter persegi merupakan bangunan lama. Revitalisasi pasar pun dinilai mendesak untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi setempat.
"Tahun ini pedagang berharap bisa direvitalisasi. Tapi ternyata masih harus menunggu tahun depan. Mudah-mudahan bisa dilaksanakan," katanya.
Setelah direvitalisasi, dia ingin Pasar Cuplik Sukoharjo beroperasi hingga malam hari. Paginya dipakai untuk aktivitas perdagangan kebutuhan pokok. Sementara di malam hari khusus untuk wisata kuliner.
Update! Kepala Disdik Solo Positif Covid-19
Dengan demikian pasar diperkirakan ramai pembeli. Sama seperti kondisi pasar tradisional lain yang lebih dulu menerapkan konsep kuliner malam hari. Di antaranya Pasar Kepuh, Kecamatan Nguter; Pasar Carikan, Kecamatan Sukoharjo; Pasar Ir Soekarno, Kecamatan Sukoharjo dan lainnya.
"Saat ini rintisan pasar malam sudah mulai kita lakukan dengan menyewakan sebagian lahan untuk pasar malam permainan anak-anak, dan kulineran," katanya.
Kumuh
Akibat tidak dipakai, bangunan Pasar Cuplik yang belum pernah direnovasi sejak dibangun pada 2001 lalu semakin tampak kumuh.
"Bangunan pasar memang sudah kusam, jadi kesannya kumuh. Bangunannya juga banyak yang rusak, dan kios maupun los yang mangkrak," kata dia.
Putri Woelan Mantap, Purnomo Masih Ragu Berkoalisi Lawan Gibran di Pilkada Solo?
Biasanya pasar masih ramai pembeli sampai siang hari. Namun sejak Pandemi Covid-19, aktivitas jual beli di pasar pukul 09.00 WIB sudah sangat sepi pembeli. Berbagai upaya telah dilakukan pihak pengelola Pasar Cuplik Sukoharjo dengan menyemprotkan disinfektan setiap sepekan sekali.
Hal ini dilakukan guna memastikan pasar aman dari virus corona. Selain itu protokol kesehatan juga diterapkan di Pasar Cuplik. Mulai dari kewajiban memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk pasar, dan menjaga jarak. Namun kondisi ini belum banyak menarik pembeli.