SOLOPOS.COM - Ketua DPC Partai Gerindra Wonogiri, Suryo Suminto (tengah) bersama Hartanto (kiri) dan Joko Purnomo (kanan) setelah menerima surat rekomendasi sebagai cabup-cawabup pilkada Wonogiri 2020 di Kantor DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Semarang, Senin (3/8/2020).

Solopos.com, WONOGIRI - DPP Partai Gerindra mengusung Hartanto dan Joko Purnomo sebagai calon bupati-calon wakil bupati pada Pilkada Wonogiri 2020, 9 Desember 2020 mendatang. Hartanto pun tengah menjalin komunikasi dengan partai lain untuk mendapat dukungan.

Duet Hartanto dan Joko Purnomo ini diusung oleh Gerindra dan PKB. Namun, gabungan kedua partai itu belum aman karena belum memenuhi syarat sebagai koalisi yang bisa mengusung paslon, lantaran akumulasi perolehan kursi parlemen masih kurang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yeay, Pemerintah Optimistis Vaksin Covid-19 Tersedia Tahun Depan

Seperti diketahui, sesuai aturan partai atau gabungan partai dapat mengusung paslon jika memiliki minimal 20 persen dari total kursi parlemen atau minimal 25 persen dari total suara sah pemilihan anggota legislatif sebelumnya. Jumlah kursi parlemen di Wonogiri ada 50 kursi.

Mengacu pada aturan tersebut berarti partai atau gabungan partai di Wonogiri bisa mengusung paslon jika mempunyai minimal 10 kursi. PDIP satu-satunya partai yang bisa mengusung paslon secara mandiri, karena memiliki 28 kursi.

Koalisi

Ketua DPC Partai Gerindra Wonogiri, Suryo Suminto, menilai ada dua partai yang masih berpeluang masuk koalisi, yakni PKS dan PAN. PKS memiliki empat kursi dan PAN tiga kursi. Dia menyebut PAN tetap berpeluang meski DPD PAN Wonogiri sudah menyatakan akan berlabuh ke PDIP. Hal itu karena hingga kini DPP PAN belum menerbitkan rekomendasi paslon.

“PKS dan PAN sama-sama berpeluang masuk koalisi Gerindra-PKB. Saya berharap keduanya bisa masuk koalisi kami. Atau kalau tidak salah satu dari mereka masuk koalisi untuk mengusung Harjo. Saya optimistis akan ada yang masuk koalisi kami. Komunikasi politik dengan PKS dan PAN sudah terjalin baik,” kata Suryo kepada Solopos.com, Selasa (4/8/2020).

Suryo menambahkan, partainya dan PKB telah menugaskan Harjo mengajak PKS dan PAN masuk koalisi untuk memastikan kendaraan bisa mengangkut Harjo mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU, 4-6 September mendatang. Gerindra dan PKB memiliki tugas internal masing-masing untuk mempersiapkan pemenangan.

Sebelumnya, Ketua DPC PKB Wonogiri, Sumarwoto Umar, menyatakan DPP partainya merekomendasikan Harjo sebagai cabup-cawabup. Surat rekomendasi sudah diserahkan kepada keduanya.

Jalan Kampung di Tanon Sragen Ini Mendadak Ditutup Pagar Tembok

Terpisah, Hartanto mengaku sudah berkomunikasi dengan PKS dan PAN. Bahkan, purnawirawan polisi asal Slogohimo itu menyebut upayanya sudah sangat maksimal. Komunikasi dengan PKS dilakukan dengan melobi DPD PKS Wonogiri.

Sementara, komunikasi dengan PAN sampai ke tingkat DPW Jawa Tengah dan DPP. Kini Hartanto tinggal menunggu keputusan DPP PKS dan PAN.

“PKS dan PAN tidak ada masalah. Saya tinggal menunggu keputusan saja. Kalau soal siapa yang direkomendasikan, itu kewenangan DPP masing-masing partai. Saya tidak bisa mengintervensi,” ulas Hartanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya