SOLOPOS.COM - (FOTO: Istimewa)

(FOTO: Istimewa) (Sri Sumi Handayani/JIBI/SOLOPOS)

Pakaian tradisional Jawa yang wajib dikenakan PNS pada Kamis adalah beskap landung warna putih tulang dan kebaya kutu baru dengan warna senada. Busana tradisional Jawa seharusnya dipadupadankan dengan bawahan jarit. Namun, para PNS berkreasi model pakaian tradisional itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti di SMPN 1 Solo. Guru perempuan mengenakan kebaya dengan bawahan jarit. Ada yang panjangnya sampai mata kaki, sebagian di bawah lutut. Sedangkan guru laki-laki mengenakan atasan beskap dengan bawahan jarit yang dibentuk serupa celana panjang dengan wiru di bagian depan. Beberapa orang malah mengenakan celana panjang kain berwarna hitam.

Ekspedisi Mudik 2024

“Jarit yang dibentuk seperti celana ini menjahitkan (ke penjahit). Kami mendapat pola dari pemerintah. Beberapa orang mengenakan celana panjang kain berwarna hitam karena enggak mau ribet. Sebetulnya enggak apa-apa asalkan tidak melanggar aturan,” kata guru Agama Islam SMPN 1 Solo, Rahmat Rois.

Menurut guru SMAN 4 Solo, Hariyanto, jarit dimodifikasi sedemikian rupa supaya mereka mudah mengendarai sepeda motor maupun tidak ribet saat berjalan.

Namun, modifikasi itu dianggap tak sesuai pakem. Perajin dan penjual beskap di Toko Busana Jawi Suratman, Ronggojati Sugiyatna, menyatakan jarit seharusnya dibebatkan atau dililitkan ke kaki. Namun dia mengakui inovasi itu untuk memudahkan orang memakainya. “Menjadi kurang pantas apabila beskap dikenakan dengan celana panjang apalagi celana jeans. Beskap itu memakai jarit ada maknanya. Masing-masing itu punya makna termasuk blangkon hingga selop. Tetapi kalau jarit itu dijahit, hanya untuk memudahkan pemakai.

Hal berbeda dikatakan Joko Sri Wahyono, penerus usaha Cipta Busana Jawi Sukarno. Dia mengatakan sah-sah saja orang mengenakan beskap landung dengan celana panjang kain. Namun dia menolak beskap landung dikenakan dengan bawahan celana jeans. “Kalau bawahan celana kain, saya rasa masih pantas. Tetapi kalau celana jeans sepertinya tidak. Rasa-rasanya kurang pantas,” ujarnya saat ditemui di tempat produksi sekaligus rumahnya di Cemani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya