SOLOPOS.COM - Bus wisata menabrak tebing Bukit Bego di Jalan Imogiri Mangunan, Bantul, Minggu (6/2/2022). (Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Solopos.com, BANTUL — Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum menyatakan sepakat terhadap wacana pelarangan bus wisata melintas di Jalan Imogiri, Mangunan, Dlingo, Bantul. Dispar DIY berharap kebijakan yang melarang bus wisata melintas di Mangunan diterapkan sesuai rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Wacana bus wisata dilarang melintas di Mangunan, Bantul, mencuat setelah peristiwa kecelakaan maut bus wisata yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia, Minggu (6/2/2022). Bus wisata yang mengangkut karyawan perusahaan garmen asal Sukoharjo itu menabrak tebing Bukit Bego setelah tak kuat menanjak dan mengalami gagal fungsi rem.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Kepala Dispar DIY, Singgih Raharjo, menilai harus bijak dalam memutuskan larangan bus wisata ke Mangunan. Ia lebih sepakat jika keputusan itu menunggu hasil investigas dari berbagai pihak, termasuk KNKT, terkait peristiwa kecelakaan maut bus wisata yang mengangkut karyawan perusahaan garmen Sukoharjo itu.

Baca juga: Kecelakaan Maut Bantul, Jalur Imogiri-Mangunan Terlarang Bus Wisata

“Kalau dari pandangan kami ya harus bijak memutuskan. Kita tunggu hasil dari investigasi, ada KNKT juga. Mereka tentunya akan melihat dari berbagai aspek, jadi perlu hati-hati,” kata Singgih, Selasa (8/2/2022).

Singgih menilai jika larangan bus wisata melintas di Mangunan diterapkan, maka akan berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan di objek wisata di kawasan tersebut. Hal itu dikarenakan wisatawan harus berganti moda transportasi untuk menuju ke objek wisata di wilayah tersebut. Di sisi lain, hingga kini belum tersedia moda transportasi dari pemerintah, seperti shuttle bus ke lokasi wisata.

Baca juga: Penyebab Kecelakaan Maut Bus Wisata di Bantul Masih Misterius

“[Kalau dilarang] tentu ada dampaknya, tadinya bus bisa naik kemudian harus diganti moda transportasi lebih kecil. Kalau shuttle bus, kami belum memikirkan sampai ke sana. Jadi nanti tentu dari hasil investigasi dan dikumpulkan untuk meminta berbagai masukan nanti baru ditentukan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya