SOLOPOS.COM - Sri Mulyo, salah satu bus bumel legendaris trayek Solo-Jogja. (bismania.com)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SOLOBismania Community (BMC) Soloraya menyayangkan kian redupnya bus trayek Solo-Jogja karena kalah bersaing dengan moda transportasi lainnya beberapa tahun terakhir.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Padahal, bus trayek tersebut dulu pernah ramai penumpang, bahkan beberapa perusahaan otobus (PO) memiliki jam pemberangkatan yang rapat, yakni beberapa menit saja.

Namun kondisi itu berubah seiring kemudahan orang memiliki sepeda motor dengan sistem kredit. Dengan sistem kredit, sepeda motor semakin terjangkau bagi masyarakat. Orang ramai-ramai membeli sepeda motor untuk melakukan perjalanan hingga bus perlahan-lahan ditinggalkan.

“Gara-gara kredit motor orang lebih gampang. Misal ke Jogja naik bus buat kerja lalu beralih naik motor dari Solo ke Jogja. Seperti halnya bus-bus kecil Soloraya. Dulu ada Tulus Rapi Boyolali-Solo. Bus Nusa dan bus Wahyu Sukoharjo,” kata Ketua BMC Soloraya Arga Kusuma Senna kepada Solopos.com, Selasa (4/5/2022).

Menurutnya, kehadiran Kereta api (KA) Prambanan Ekspres alias Prameks kemudian kereta rel listrik (KRL) kian mengalahkan moda transportasi khususnya bus bumel yang melayani trayek Solo-Jogja. Selain itu, lanjutnya, bus tersebut juga pernah mendapatkan persaingan dari bus jurusan Surabaya-Jogja yang mengambil banyak penumpang.

Baca Juga: Alasan Penumpang Enggan Beralih Dari Bus Solo-Jogja: Ogah Ribet!

Namun kemudian ada aturan bus jurusan Surabaya-Jogja hanya boleh menaikkan penumpang di terminal. “Saya pribadi naik bus, ada bus pilihan. Bus jurusan Surabaya satu jam sampai. Bus Jogja-Solo sampai Kerten berhenti, Kartasura ngetem, di Panggung Klaten juga bisa 2,5 jam lebih,” ujarnya.

Penumpang Setia

Arga mengatakan masih ada kalangan penumpang setia bus meteran/bus trayek pendek Solo-Jogja, antara lain kalangan ibu-ibu bakulan (pedagang pasar). Arga sendiri mengaku lebih memilih naik bus jurusan Surabaya-Jogja meskipun harus ke terminal.

Hal ini dilakukan supaya mendapatkan waktu tempuh yang lebih singkat. Untuk itu, ia memberikan saran kepada perusahaan otobus jurusan Solo-Jogja untuk lebih mempercepat waktu tempuhnya. Misalnya begitu dapat penumpang langsung jalan.

Menurut Arga, waktu tempuh sangat berpengaruh terhadap pertimbangan penumpang memilih moda transportasi umum. Hal senada disampaikan Kukuh SW, 24, yang lebih memilih KRL ketimbang bus Solo-Jogja karena pertimbangan waktu tempuh yang lebih pendek.

Baca Juga: Waduh! Pembangunan Tol Disebut Bakal Bikin Bus Solo-Jogja Kian Terjepit

Selain itu, tarif menjadi pertimbangan lain. “Pertama dari segi waktu dan biaya. KRL kan kurang lebih cuma sejam, biaya hanya Rp8.000,” jelasnya saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (9/6/2022).

Pria asal Kabupaten Batang yang tinggal di Solo tersebut bekerja di industri media yang berpusat di Yogyakarta. Karenanya ia kerap menggunakan KRL saat ia menuju Yogyakarta.

Kukuh menambahkan jadwal keberangkatan dan kedatangan KRL lebih jelas dan tak banyak berubah. Sementara bus cenderung tak ada jadwal keberangkatan dan kedatangan yang pasti.

Terkena Macet

“Kalau bus saya dari Yogyakarta kayaknya harus ke Giwangan dulu. Enggak tahu juga jam-jamnya berapa saja. Kalau ada ya berangkat, kalau enggak ada ya ngetem [menunggu keberangkatan] dulu,” tuturnya.

Baca Juga: Kisah Penumpang Bus Solo-Jogja: Puluhan Tahun Setia Apa Pun Kondisinya

Marshella, warga Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo, juga menjadikan waktu tempuh sebagai alasan memilih KRL ketimbang bus Solo-Jogja. Tak hanya waktu tempuh saja, tidak terkena macet saat melakukan perjalanan menggunakan KRL juga masuk dalam beberapa alasannya.

“Nek dari aku mending KRL, selain karena aku mabukan kan, lebih efektif dan nyaman aja. Engga panas, enggak macet, banyak lah pertimbangan milih KRL,” jelasnya.

Berdasarkan pengalaman perjalanan yang Solopos.com lakukan pada Kamis-Jumat (9-10/6/2022) lalu, soal tarif, kenyamanan, dan kecepatan, KRL jelas lebih unggul dibandingkan bus. Sekali perjalanan, penumpang KRL cukup membayar Rp8.000.

Baca Juga: KRL Unggul Di Kecepatan, Bus Solo-Jogja Dipilih Untuk Perjalanan Malam

Sedangkan tarif bus ekonomi jurusan Solo-Jogja berkisar Rp10.000-Rp20.000 tergantung tujuan akhirnya. Bus patas jurusan Yogyakarta-Solo bahkan lebih mahal lagi yakni di kisaran Rp25.000.

KRL Solo-Jogja hanya membutuhkan waktu kurang lebih 68 menit atau 1 jam 8 menit dengan 11 titik pemberhentian. Sedangkan bus bisa lebih dari dua jam tergantung kondisi arus lalu lintas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya