SOLOPOS.COM - Sejumlah penumpang naik bus Solo-Jogja, Jumat (10/6/2022). (Solopos/Afifah Enggar Wulandari)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SOLO — Stigma bus bumel Solo-Jogja yang umumnya merupakan bus lawas, bagian dalam kabin panas dan suara mesin menderu kencang memang membuat bus itu sulit bersaing dengan moda transportasi lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ditambah lagi waktu tempuh yang relatif lebih lama dibandingkan bus patas, apalagi KRL, membuat bus bumel itu semakin sepi penumpang. Rata-rata sekali jalan bus Solo-Jogja hanya mengangkut belasan penumpang, bahkan kadang kurang dari 10 penumpang.

Itu pun kebanyakan adalah penumpang setia yang sudah berlangganan lama. Mereka sudah terbiasa dan paham dengan sensasi naik bus bumel sehingga nyaman-nyaman saja dengan kondisi bus tersebut.

Head Manager PT Suharno Ragil Putra, Arif Indra Jati, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (12/6/2022), mengakui busnya saat ini lebih banyak mengandalkan para pelanggan setia. Mereka sudah mengetahui kondisi bus bumel Solo-Jogja dan malah menjadikan suasana di dalam bus sebagai sensasi tersendiri.

“Jika membicarakan soal kondisi bus apalagi bus bumel, ya cuma ala kadarnya, tanpa AC, suara bising mesin yang sampai masuk ke dalam kabin. Jalannya lama, kalau hujan suka bocor, dan lain-lain. Biasanya keluhan penumpang sih kebanyakan soal waktu tempuh yang lumayan lama itu saja, karena mayoritas pelanggan bumel sudah puluhan tahun jadi sudah tahu bagaimana sensasi menaiki bumel lokal jurusan Yogya-Solo ini,” ucap Arif Indra.

Baca Juga: Perbandingan Naik Bus Solo-Jogja Versus KRL: Cerita Pengalaman Langsung

Indra mengatakan sebagai salah satu PO yang masih bertahan di trayek Solo-Jogja, beberapa langkah dilakukan untuk tetap menjaga loyalitas penumpang lama. Salah satunya adalah konsistensi pemberangkatan dan pelayanan yang ramah.

bus bumel solo-jogja
Bus jurusan Solo-Jogja menunggu penumpang di Terminal Tirtonadi, Solo, Jumat (10/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

“Untuk menjaga loyalitas kami selaku perusahaan selalu berusaha konsisten setiap hari, memberangkatkan armada bus semaksimal mungkin dengan pelayanan seramah mungkin, walaupun kalau dilihat dari jurnal perusahaan profit kami sangat sedikit,” ucapnya.

Tinggal 5 PO Yang Bertahan

Diberitakan sebelumnya, dari 11 perusahaan otobus (PO) yang pernah beroperasi di trayek Solo-Jogja, saat ini tinggal lima yang masih aktif melayani penumpang. Mereka yakni Langsung Jaya (4 unit bus), Sedya Utama (7 unit bus), Suharno (7 unit bus), Putra Jaya (2 unit bus, dan Jaya Putra (2 unit bus). Total bus bumel Solo-Jogja yang beroperasi dari lima PO itu 22 unit.

Salah seorang sopir bus Sedya Utama, Purwanto, 49, saat diwawancarai Solopos.com di Terminal Tirtonadi Solo, akhir pekan lalu, membenarkan kini hanya mengandalkan penumpang setia dari kalangan pedagang pasar yang mencari penghasilan di Solo. Selain pedagang pasar, sebagian dari warga asli Klaten, Prambanan, yang bermobilitas di rute Solo-Jogja.

Baca Juga: Masih Ada Harapan Untuk Bus Solo-Jogja? Ini Kata Pengamat Transportasi

“Yang naik ini ya kebanyakan langganan lama, jarang ada anak muda, rata-rata sudah pada kenal semua, pedagang-pedagang pasar sini yang rumahnya Klaten, Prambanan, masih ikut [naik bus Sedya Utama],” ucap pria asal Polanharjo, Klaten, itu.

Purwanto tidak menampik banyak penumpang bus yang kini beralih ke KRL Solo-Jogja. “Ya kalau mereka [penumpang] mau milih itu [KRL] ya mau gimana lagi, wong ya sekarang apa-apa maunya yang praktis ta? Apalagi yang muda-muda itu. Engga apa-apa pilihan masing-masing, setidaknya di sini masih ada, ya walau ndak banyak,” ucapnya.

Pantauan Solopos.com, bus Sedya Utama sudah dilengkapi AC untuk pendingin kabin. Hal itu berbeda dengan bus bumel Solo-Jogja lainnya, Langsung Jaya, yang tidak dilengkapi fasilitas AC. Bus satu ini juga menjadi alternatif bagi penumpang di kisaran umur 30 tahu ke atas. Rata-rata penumpangnya tidak banyak membawa barang berat.

Sopir bus Langsung Jaya, Mujianto, mengatakan masih bertahan di tengah gempuran bus ber-AC dengan pelanggan setianya meski jumlah tinggal beberapa. “Kalau dibandingin sama bus-bus lain yang sudah AC ya kami memang kalah. Kalah sama bus lintas kota [bus AKAP]. Sekali narik itu ya cuma delapan orang, itu kami ada dua unit sehari,” ucapnya kepada Solopos.com.

Baca Juga: Tanpa Inovasi, Bus Solo-Jogja Diprediksi Bakal Hilang Dalam 3 Tahun

Memaksimalkan Fasilitas

Kernet Bus Langsung Jaya, Totok, menambahkan puncak sepinya penumpang bus Solo-Jogja terjadi sejak pandemi Covid-19. “Wah jauh kalau ada KRL atau enggak ada KRL ya sama saja, penumpangnya 8-10 orang. Malah puncaknya [sepi] itu pas pandemi. Kalau dulu sebelum ada pandemi masih banyak orang-orang kerja itu, rata-rata ya orang-orang pabrik, orang-orang jualan,” terangnya.

Dalam jurnal karya M Hendrawan dari Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Yogyakarta (ITNY) tahun 2020 disebutnya pengguna bus bumel jurusan Solo-Jogja mulai terkikis dengan kehadiran KRL. Faktornya adalah tarif yang lebih murah, di mana KRL mematok Rp8.000/penumpang sekali jalan. Sedangkan bus Rp20.000.

Dengan tarif yang lebih murah, penumpang lebih nyaman dengan fasilitas yang ada, ditambah KRL lebih tepat waktu dan lebih aman dibandingkan bus, membuat penumpang beralih. Selain itu, dari segi umur, penumpang berusia di bawah 50 tahun cenderung memilih Kereta Api, sedangkan yang berusia di atas 50 tahun, lebih memilih menggunakan moda KRL.

Baca Juga: Kalah Cepat & Murah Dari KRL, Penumpang Bus Solo-Jogja Kian Berkurang

Menanggapi sepinya bus jurusan Solo-Jogja, Kepala Terminal Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto, mengatakan satu-satunya cara untuk tetap menghidupkan bus Solo-Jogja ini dengan memaksimalkan fasilitas agar mampu menarik perhatian penumpang.

“Bus Solo-Jogja terkena imbasnya [KRL] itu bisa sampai 10%, karenanya sekarang manajemen, kru, kami tuntut untuk meningkatkan fasilitas, pelayan, busnya bersih. Sekarang bus-bus lintasan [Surabaya] itu bagus-bagus,” ucapnya saat ditemui Solopos.com di Kantor Terminal Tirtonadi, Jumat (10/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya