SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus sekolah (Dok/JIBI)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/googleimage)

SOLO — Pemkot Solo belum berencana mengadakan bus sekolah sebagai konsekuensi pelarangan siswa mengendarai motor ke sekolah. Sebagai gantinya, Pemkot mengarahkan siswa memanfaatkan fasilitas Batik Solo Trans (BST). Tahun depan, Pemkot memastikan pengembangan koridor BST dengan penambahan 10 armada.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebelumnya, Pemkot berencana melarang siswa di bawah 17 tahun dan belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah pada 2013. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, menyebut pengadaan bus sekolah belum memungkinkan lantaran alasan dana. Untuk sementara, pihaknya mengimbau siswa memanfaatkan 25 armada BST yang beroperasi tahun depan.

“Karena anggaran, kami belum bisa mewujudkan bus sekolah dalam waktu dekat. Namun kami telah membeli 10 BST baru yang siap beroperasi mulai 2013. Kebutuhan transportasi siswa diharapkan bisa diakomodasi lewat moda ini,” ujarnya di Balaikota, Rabu (28/11/2012).

Pihaknya tak menutup kemungkinan ihwal pengadaan bus sekolah di masa depan. Namun begitu, imbuhnya, Pemkot perlu mengkaji kebutuhan dana serta pemetaan rute yang bakal dilalui bus sekolah.

“Konsep bus sekolah ini rencananya gratis. Jadi kami harus kaji kebutuhan anggarannya dulu. Masalah rute juga harus dipikirkan agar pengadaan bus tak mubazir.”

Lebih lanjut, pihaknya mendorong kepolisian tegas menindak siswa yang mengendarai motor tanpa SIM. Tindakan itu, imbuhnya, juga harus dimulai saat awal pembuatan SIM. Menurut Sekda, kepolisian harusnya tidak meloloskan pemohon SIM di bawah usia 17 tahun.

“Langkah pelarangan dari Pemkot sebenarnya hanya penegasan saja. Untuk penegakan sebenarnya sudah diatur UU dan KUHP. Itu ranah kepolisian,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, mengaku sudah merencanakan jalur BST yang mampu memfasilitasi kebutuhan transportasi siswa. Hal itu didukung penambahan tiga koridor BST di tahun depan.

“Realisasi koridor baru diupayakan pada triwulan pertama. Rute BST sudah disurvey ulang dan harus melintasi kawasan tertentu, salah satunya kawasan pendidikan,” ujarnya.

Herman mengatakan, pengoperasian tiga koridor baru itu idealnya dibarengi penambahan BST hingga 40 armada.
Pihaknya telah memastikan penambaan 10 BST baru lewat APBD 2013 senilai Rp6 miliar tahun depan. Rencananya, imbuh dia, 20 bus akan dipenuhi dari bantuan APBD dan 10 bus sisanya bakal diusahakan dari konsorsium BST.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya