SOLOPOS.COM - Batik Solo Trans (BST). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Koridor 8 bus kota sementara dibekukan lantaran Perum Damri selaku operator terus mengalami kerugian. Damri mengklaim trayek baru yang ditentukan Pemkot tidak menguntungkan dari segi keterisian penumpang.

Kepala Perum Damri, Sutaryadi, mengaku terpaksa menghentikan operasional empat busnya yang melintas di Koridor 8 sejak Selasa (11/3/2014). Menurut Sutaryadi, koridor yang melayani rute Terminal Palur-Terminal Tirtonadi-Kerten-Terminal Tirtonadi-Terminal Palur ini sangat minim penumpang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ongkos operasionalnya terlalu besar jika kami terus bertahan. Untuk menutup biaya solar sehari saja berat,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (12/3).

Ekspedisi Mudik 2024

Sutaryadi mengatakan dua kali revisi jalur Koridor 8 cukup memukul armadanya. Diketahui, trayek awal koridor tersebut melalui Terminal Palur-Terminal Kartasura PP lewat Terminal Tirtonadi. Jalur “basah” ini lantas direvisi setelah adanya protes dari pengemudi angkuta.

“Hasilnya saat itu masih lumayan. Namun setelah rute dipangkas karena diprotes bus pedesaan, kondisi sudah tidak menguntungkan. Lebih baik kami menghentikan dulu bus yang beroperasi di situ,” tuturnya.

Menurut Sutaryadi, pengalihan lima arada bus dari Koridor 8 menuju Koridor I belum sepenuhnya menyelesaikan persoalan. Pihaknya menilai solusi dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) itu justru menimbulkan problem baru.

“Kami masih harus babat alas. Kalau dilihat jalurnya, potensi merugi cukup besar karena tidak potensial,” kata dia.

Sebagai informasi, Koridor 8 merupakan salah satu pengembangan jalur bus kota yang beroperasi sejak 25 Februari. Dishubkominfo juga mengoperasikan koridor lain seperti Koridor 2, 3, 4, 5 dan 7.

Menurut Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajad, seluruh koridor yang dioperasikan telah melalui rekayasa lapangan yang didasari permintaan masyarakat. Ihwal berhenti beroperasinya Koridor 8, pihaknya bakal segera melakukan evaluasi. “Ya benar sudah berhenti. Nanti akan menjadi bahan kajian atas ujicoba enam koridor baru yang lain,” ujarnya.

Pihaknya menampik pembekuan koridor tersebut bersifat permanen. Dalam masa ujicoba sebulan ini, dirinya bakal mencari opsi terbaru untuk pembenahan koridor. Yosca juga bakal berkoordinasi dengan pihak berkepentingan lain untuk menyesuaikan dengan rute terbaru nanti.

“Harus dipastikan sejauh mana kesiapan angkuta dan bus pedesaan dengan koridor yang akan kami susun,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya