SOLOPOS.COM - blogspot.com

Bandar Lampung–Sebanyak 10.000 ton beras asal Jawa Tengah yang akan digunakan sebagai beras untuk rakyat miskin (Raskin) di Lampung berkualitas buruk. DPRD Lampung meminta Bulog Divre Lampung tidak mendistribusikan Raskin itu ke masyarakat.

Komisi II DPRD Lampung, Kamis (20/5) memanggil Kepala Bulog Divre Lampung dan jajarannya untuk memberi penjelasan tentang temuan buruknya kualitas Raskin asal Jateng. Sehari sebelumnya, Komisi I DPRD Lampung melakukan inspeksi mendadak ke Gudang Bulog di Bandar Lampung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Hasilnya, ditemui beras yang kondisinya buruk. Sudah banyak menirnya banyak, banyak patahan, baunya apek pula,” tutur Danny Irawan, anggota Komisi II DPRD Lampung. Dalam rapat ini, Ketua Komisi II DPRD Lampung Ahmad Junaidi A  sempat berencana mengeluarkan rekomendasi agar seluruh (10.000 ton)  beras eks Jateng itu tidak disalurkan.

Namun, Kepala Bulog Divre Lampung, Ibnushiyam Mawardi menawarnya. “Masa iya, seluruhnya jelek?,” ungkapnya. Menurut dia, sebagian beras itu masih bisa dilakukan re-processing sehingga masih bisa dipakai. Menurut dia, jika beras itu tidak dipakai sama sekali, itu bisa menjadi kerugian besar bagi Bulog.

kompas.com/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya