SOLOPOS.COM - Pekerja menghitung uang tunjangan hari raya (THR). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Buruh di Kabupaten Sukoharjo yang tergabung dalam Forum Peduli Buruh (FPB) ketir-ketir lantaran terancam tak mendapat tunjangan hari raya atau THR Lebaran di tengah pandemi Covid-19.

Ketua Forum Peduli Buruh (FPB) Sukoharjo Sukarno mengatakan FPB Sukoharjo terus memantau nasib buruh yang terdampak wabah virus corona. Salah satunya terkait ratusan buruh terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia tak memungkiri pandemi Covid-19 yang melanda dunia bahkan Indonesia telah membuat kondisi ekonomi terpuruk. FPB Sukoharjo pun meminta kepada para pelaku usaha agar kembali mempekerjakan buruh yang dirumahkan atau PHK.

Lagi, Ibu Rumah Tangga di Solo Warga Mangkubumen Positif Corona

Terkait THR Lebaran, buruh di Sukoharjo sangat menantikannya tiap tahun. Namun, Lebaran tahun ini THR menjadi tidak jelas akibat kondisi wabah yang belum diketahui kapan akan berakhir.

"THR setiap tahun selalu dinantikan buruh seperti kami. Tapi tahun ini kami terancam tak menerima THR. Bahkan teman-teman banyak yang dirumahkan hingga kena PHK," kata dia kepada Solopos.com,  Minggu (26/4/2020).

Dia berharap wabah virus corona segera berakhir. Setelah itu, pengusaha diharapkan bisa mempekerjakan kembali buruh yang dirumahkan atau kena PHK.

Positif Covid-19 Soloraya Meroket Jadi 83 Kasus, Sinyal Transmisi Lokal?

Dia juga berharap perusahaan di Sukoharjo bisa memberikan THR Lebaran bagi para buruh yang masih bekerja. Selain itu juga membayarkan upah 100 persen sesuai ketentuan UMK.

Dia mengajak seluruh buruh untuk aktif memberikan informasi berkaitan ketenagakerjaan kepada serikat buruh masing-masing. Selanjutnya akan ditindaklanjuti ke FPB Sukoharjo sebagai bentuk perlindungan terhadap buruh.

Kartu Prakerja

FPB juga mendukung upaya pemerintah dalam memberikan program kartu prakerja bagi buruh korban PHK. "Data terakhir diterima FPB ada 1.000-an buruh kehilangan pekerjaan sekarang," tuturnya.

Pasien Positif Covid-19 Pertama Meninggal di Boyolali dari Teras

Sebagaimana diinformasikan, hampir 1.000 buruh di Sukoharjo menjadi korban PHK sebagai dampak pandemi Covid-19. Selain itu tak sedikit pula yang dirumahnya.

Kini para buruh di Sukoharjo yang masih bekerja pun dihantui perasaan waswas akan ada atau tidaknya THR Lebaran tahun ini.

Asisten II Sekda Sukoharjo Widodo mengatakan penyebaran virus corona dirasakan dampaknya bagi pelaku usaha. Hal itu menyebabkan perputaran roda ekonomi sekarang lambat.

Pencurian di Sidowayah Klaten: Korban Disekap, Perhiasan Digasak

Meski demikian secara umum kondisi ekonomi di Sukoharjo terpantau masih stabil dan belum ada kasus PHK massal.

“Pelaku usaha memang terdampak virus corona karena pergerakan ekonomi menjadi lebih lambat. Tapi kami nilai pelaku usaha sudah bisa menyesuaikan sekarang. Salah satunya berkaitan dengan sistem kerja agar produksi tetap berjalan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya