SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil rapid test. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR – Pemkab Karanganyar akan memfasilitasi buruh pabrik yang hendak melakukan rapid test sebagai syarat kembali bekerja di perusahaan.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menuturkan hal itu saat berbincang dengan wartawan seusai mengikuti rapat di Ruang Paripurna DPRD Karanganyar pada Rabu (26/8/2020). Dia mengaku menerima keluhan dari sejumlah pekerja atau buruh pabrik di Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

"Pekerja itu terpaksa di rumahkan karena diduga terkait Covid-19 yang ada di lingkungan rumah. Nah ada syarat supaya perusahaan mau menerima kembali bekerja. Pekerja itu harus mengantongi surat keterangan sehat yang dibuktikan dengan rapid test, swab test," ujar Bupati saat itu.

Bubur Bakar Badran Solo Viral, Apa Istimewanya?

Ekspedisi Mudik 2024

Bupati Karanganyar menyadari biaya rapid test maupun swab test Covid-19 cukup mahal. Menurut dia, Pemkab wajib membantu masyarakat agar ekonomi keluarganya bergeliat kembali.

"Kami harus bantu dong, ke rumah sakit dengan biaya pemerintah. Diambil dari mana? Ya dari biaya tak terduga [BTT]. Tapi kan data harus riil. Kalau dia buruh dan dirumahkan karena positif Covid-19 maupun terdampak Covid-19. Seperti itu, kami bantu [rapid test maupun swab test] gratis," ujar dia.

Caranya, warga secara kolektif mengajukan permohonan melalui pemerintah desa setempat. Pemerintah desa membuat surat pengantar perihal tersebut ditujukan kepada Pemkab.

"Mohon bantuan supaya di swab atau rapid test. Lewat desa lalu kabupaten. Mereka kami panggil. Dari Desa Gaum sudah ada yang mengajukan," ungkapnya.

Sepi Job, Vicky Anak Rhoma Irama Kini Jualan Bakso Aci

Cara Ikut Rapid Test Gratis

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Purwati, menyampaikan ada lebih dari 40 orang warga Desa Gaum mengajukan permohonan bantuan rapid test kepada Pemkab Karanganyar. Tetapi, Purwati menyampaikan permohonan tersebut masih diproses di bidang terkait di Dinkes Karanganyar.

"Kalau yang Gaum itu bukan swab test, tetapi rapid test Covid-19. Jadi kan karena di desa tersebut [Gaum] terjadi kasus terkonfirmasi positif. Akhirnya sejumlah perusahaan merumahkan sementara karyawan yang tinggal di situ. Mungkin mereka [perusahaan] mengantisipasi persebaran [Covid-19] di perusahaan. Sudah ada pengajuan [dari desa] ke Dinkes," tutur Purwati saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (29/8/2020).

Dory Harsa & Denny Caknan Borong Trofi Ambyar Awards 2020

Dia menyampaikan Dinkes akan mengambil langkah tertentu sebelum melaksanakan rapid test terhadap pemohon. Hal yang utama adalah Dinkes memastikan pemohon tersebut betul-betul bekerja di pabrik dan dirumahkan sementara karena dampak Covid-19 di lingkungan rumahnya.

"Belum kamu rapid test karena surat disposisi baru saja turun. Baru kami kaji dan cermati. Kami akan Koordinasi dengan desa," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya