SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Bursa saham pekan ini terus mengalami tren negatif.

Solopos.com, JAKARTA – Setelah pasar modal Indonesia terus terjerembab akibat investor asing menguras dana di pasar modal membuat kodisi oversold alias jenuh beli, pekan depan Indeks harga saham gabungan (IHSG) bakal rebound dan berbalik arah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Analis PT HD Capital Tbk. Yuganur Wijanarko, mengatakan selama sepekan ke depan, kondisi pasar yang tengah oversold di harian dan mingguan, serta lemahnya kurs rupiah dapat mengundang minat bargain hunter asing untuk masuk dan menyelamatkan IHSG dari penurunan lebih lanjut.

“Rekomen akumulasi di saham big cap index drivers yang sudah cukup terkoreksi untuk skenario pembalikan arah keatas nantinya,” ungkapnya dalam riset, Sabtu (22/8/2015).

Menurutnya, ketidakpastian mengenai jadi atau tidak Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve untuk menaikan suku bunga pada 16-17 September nanti, dan pelemahan perekonomian China membuat pasar melakukan aksi jual di asset berisiko yakni komoditas dan saham.

Kondisi tersebut membuat dolar AS secara global mengalami penguatan sehingga rupiah terpuruk ke level terendah sejak 1998.

Memang, sambungnya, secara survei market konsensus probabilitas untuk The Fed menaikan suku bunga masih 50%, turun dari 77% pada 3 bulan lalu. Tetapi, naik dari 40% sebulan lalu.

Sepanjang pekan ini, pada 17-21 Agustus 2015, IHSG terkoreksi 5,44% ke level 4.335,95. Selama sepekan, IHSG berada di level tertinggi 4.510,48 dan terendah 4.335,95.

Seluruh sektor yang ada di BEI selama sepekan memerah dengan penurunan terdalam terjadi pada industri kimia dasar yang telah anjlok 7,2%. Disusul oleh sektor finasial yang terkoreksi 6,58%.

Total transaksi yang terjadi selama sepekan senilai Rp18,9 triliun dengan volume 19,71 miliar lembar saham. Investor asing mencatat aksi jual saham sebesar Rp10,05 triliun dan beli senilai Rp5,75 triliun.

Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (21/8/2015), IHSG masih melanjutkan tren bearish dengan kembali ditutup turun 2,39% atau melorot 21,5% ke level 4.335,95 dari level tertinggi yang pernah dicapai pada 7 April 2015 yakni 5.523,95.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan akhir pekan, IHSG terus tertekan sejak pembukaan perdagangan pada level 4.401,67. IHSG bergerak pada level tertinggi 4.401,67 dan level terendah pada 4.335,95.

Sejak awal tahun, IHSG bahkan telah terkoreksi sebesar 17,05% dan menjadi pasar modal terburuk di Asia Pasifik disusul oleh bursa Taiwan yang turun 16,33%. Seluruh sektor yang diperdagangkan di BEI pada hari tersebut memerah dengan pelemahan terdalam terjadi pada sektor perdagangan sebesar 3,27%.

Dari 518 saham yang ada di BEI, sebanyak 232 saham mengalami pelemahan, 59 saham menguat, dan 227 saham stagnan. Saham-saham penekan IHSG a.l. TLKM (-4,88%), BBCA (-3,26%), ASII (-2,42%), EMTK (-9,09%), dan BBRI (-2,31%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya