SOLOPOS.COM - Ilustrasi bursa efek (JIBI/Bisnis/Nurul Hidayat)

Bursa saham tak banyak disemarakkan perusahaan Jatim. Mengapa?

Madiunpos.com, SURABAYA — Bursa Efek Indonesia  Perwakilan Jawa Timur memacu perusahan-perusahaan di wilayah ini untuk melakukan penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) di bursa saham.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini terkait dengan jumlah target emiten nasional yang dicangankan BEI sekitar 30 hingga 40 perusahaan baru di bursa saham setiap tahunnya. Langkah tersebut rupanya terkendala dengan minimnya minat perusahaan di Jawa Timur untuk melakukan IPO atau go public.

Kepala Unit Bursa Efek Indonesia Area 2 Nur Hajantie mengatakan hanya memasang 1 target perusahaan di Jawa Timur yang berani IPO tahun ini. Pihaknya belum berani memasang target lebih dari itu karena berkaca pada tahun lau, tidak ada satupun perusahaan yang melakukan IPO.

“Banyak perusahaan yang potensial untuk Go Public, kebanyakan dari sektor consumer good. Namun mereka masih belum pede ” katanya saat ditemui usai Kegiatan CSR Pasar Modal Bantu Tingkatkan Sarana Pendidikan di SMA 15 Surabaya, Selasa (11/8/2015).

Perusahaan Keluarga
Mayoritas perusahaan di Jawa Timur, lanjutnya, berangkat dari perusahaan keluarga. Mereka masih menunggu persiapan secara internal untuk mendaftarkan perusahaanya ke pasar modal. “Mereka belum siap, dari perusahaan keluarga tiba-tiba harus terbuka ke publik masalah kinerja perusahaan.  Padahal sebetulnya tidak serumit itu,” terangnya.

Nur Hajantie mengungkapkan pihaknya menerapkan langkah solutif untuk menggaet perusahaan agar melantai di pasar saham. Salah satunya adalah menjemput bola dengan mendatangi setiap perusahaan-perusahaan yang prospektif. “Kami tidak kurang-kurang door to door di setiap perusahaan di Jawa Timur. Tahun ini target satu perusahaan dulu,” ujarnya.

BEI Jatim mencatat terdsapat 33 emiten dari Jawa Timur yang sudah tercatat di Bursa Efek dari total 515 emiten secara nasional. “Ini PR [Pekerjaan Rumah] kami bersama bagaimana perusahaan kecil di Jawa Timur bisa IPO dan cari pendanaan,” tutrnya.

Dorong Perusahaan Kecil
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio berujar pihaknya bakal memfasilitasi perusahan-perusahaan kecil di Jawa Timur agar bisa listed ke pasar saham. Pasalnya, BEI yang dinahkodainya belum lama ini memasang target emiten baru sebanyak 30 hingga 40 perusahaan berkategori pemula (start up) dan medium size.

“Kami mampu memfasilitasi perusahaan yang belum besar untuk listed. Kami lagi kerja untuk itu. Setelah ini kami langsung ke maspion biar [anak usahanya] listed lagi. Kalau perlu kami menginap ya menginap, saya akan gedor mereka,” ujarnya saat ditemui di kesempatan yang sama.

Seluruh Indonesia
Dia menjelaskan, cara modern untuk memobilisasi dana jangka panjang buat perusahaan bukan hanya dilakukan oleh perusahaan yang besar saja tetapi perusahaan kecil, tidak hanya perusahaan di Jakarta tetapi di seluruh wilayah Indonesia.

Selama ini, dari jumlah emiten 515 secara nasional, 50% nya dikuasai oleh 10 emiten saja. “Ini tidak terlalu sehat, kami butuh emiten tambahan, terlebih dari daerah,”

Oleh karena itu, pihaknya mengamanahi kantor perwakilan daerah untuk menggaet perusahaan-perusahaan kecil agar bisa listed.

Hal ini dilakukan untuk menggapai target  transaksi nilai harian senilai Rp15 triliun per hari, dalam kurun tiga hingga lima tahun ke depan. Saat ini, BEI mencatat rerata transaksi nilai harian sebesar Rp6,04 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya