SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Bursa saham Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (15/6/2017), dibuka melemah 0,29% atau 16,60 poin di level 5.776,30.

Solopos.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi pada awal perdagangan hari ini, Kamis (15/6/2017). IHSG hari ini dibuka dengan pelemahan 0,29% atau 16,60 poin di level 5.776,30 dan turun 0,25% atau 14,20 poin ke level 5.778,69 pada pukul 09.05 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada perdagangan Rabu (14/6), IHSG ditutup menguat 1,49% atau 85,25 poin di level 5.792,90. Sebanyak 13 saham bergerak menguat, 13 saham bergerak melemah, dan 523 saham stagnan dari 549 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor aneka industri (-2,28%) dan infrastruktur (-0,48%). Adapun empat sektor lainnya bergerak cenderung positif, dipimpin oleh sektor finansial yang naik 0,15%.

Tim riset Oso Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di kisaran 5,710-5,831 pada perdagangan hari ini, seiring dengan potensi aksi profit taking oleh investor.

Dipaparkan, pada akhir perdagangan kemarin (14/6), IHSG ditutup dengan kenaikan 1.5% ke level 5,792.89. Semua indeks sektoral berhasil ditutup dalam teritori positif, dipimpin sektor aneka industri (+3.35%) dan sektor properti (+2.13%).

Penguatan yang terjadi pada IHSG didominasi oleh aksi beli pelaku pasar domestik, sementara pelaku pasar asing masih cenderung wait and see dalam penantian keputusan suku bunga AS oleh The Fed.

Dari pasar global, indeks utama bursa AS ditutup mixed dengan mayoritas berada di zona merah pasca kenaikan suku bunga acuan AS dari 1% menjadi 1.25%. The Fed menaikkan suku bunga pada hari Rabu (14/6) untuk kedua kalinya dalam tiga bulan dan menyatakan akan mulai mengurangi kepemilikan obligasi dan surat berharga lainnya tahun ini.

Hal tersebut mengindikasikan optimisme yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi AS dan penguatan pasar kerja. Adanya pernyataan Federal Reserve bahwa sebenarnya kepercayaan akan pertumbuhan ekonomi AS mulai bertumbuh serta pihaknya pun memprediksi bahwa akan adanya kenaikan sekali lagi untuk suku bunga acuan ditahun ini. Federal pun mengungkapkan bahwa perlambatan inflasi pada AS hanya sementara.

Rilis data aktual inflasi Mei (YoY) 1.9% atau turun tipis dari bulan April (YoY) sebesar 2.2%. Penurunan data inflasi ini tidak mengurungkan niat pembuat kebijakan The Fed untuk tetap merealisasikan kebijakannya dalam menaikkan suku bunga acuan.

Adapun beberapa data ekonomi dari dalam negeri yang hari ini menjadi perhatian pelaku pasar yaitu, rilisnya neraca perdagangan bulan Mei dan penjualan mobil bulan Mei.

Di bursa regional, indeks FTSE Straits Time Singapura pagi ini melemah 0,73%, indeks FTSE KLCI Malaysia turun 0,16%, sedangkan indeks PSEi Filipina menguat 0,62%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 turun 0,42% atau 2,19 poin ke 515,36 pada pukul 09.06 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,58% atau 2,99 poin di posisi 514,56.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,05% atau 7 poin ke Rp13.284 per dolar AS pada pukul 09.03 WIB, setelah kemarin ditutup menguat 0,11% atau 14 poin di posisi 13.277.

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

ASII -2,73%
BBRI -1,68%
TLKM -0,23%
UNTR -0,81%

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

BBCA +0,14%
SMGR +0,51%
KLBF +0,32%
LPPF +0,51%


Sumber:
Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya