SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Bursa saham hari ini, IHSG, berbalik melemah 13,41 poin atau 0,26%.

Solopos.com, JAKARTA — Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (18/11/2016), setelah sempat bergerak positif.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

IHSG hari ini dibuka naik tipis 0,04% atau 2,06 poin di level 5.195,08 dan berbalik melemah 0,26% atau 13,41 poin ke level 5.179,61 pada pukul 09.05 WIB.

Pada perdagangan Kamis (17/11/2016), IHSG ditutup menguat 0,15% atau 7,55 poin ke posisi 5.193,02. Sebanyak 21 saham bergerak menguat, 12 saham bergerak melemah, dan 505 saham stagnan dari 538 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor konsumer yang melemah 0,77% dan sektor aneka industri yang turun 0,41%. Adapun, dua sektor lainnya bergerak positif dipimpin oleh sektor tambang yang menguat 0,39%.

Pelemahan IHSG terjadi saat  pergerakan bursa lain di Asia Tenggara cenderung bervariasi. Indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,39%, indeks PSEi Filipina naik tipis 0,03%, sedangkan indeks FTSE KLCI Malaysia melemah 0,11%.

Dalam risetnya, Waterfront Securities Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak mixed di kisaran 5.158-5.231 pada perdagangan hari ini. “Indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi mengalami mixed,” kata Analis PT Waterfront  Securities Indonesia, Octavianus Marbun.

Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat, yang dipicu oleh kenaikan saham perbankan karena ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed. Saham sektor konsumer juga mendorong penguatan indeks yang ditopang oleh data ekonomi dan laporan keuangan.

Gubernur Fed Janet Yellen dalam testimoninya di hadapan Kongres semakin menguatkan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan Desember mendatang. “Hal tersebut direspons positif oleh pasar karena mengindikasikan ekonomi AS yang sudah kuat,” kata Octavianus.

Sementara itu, ujarnya, data inflasi bulan Oktober menunjukkan kenaikan terbesar dalam enam bulan terakhir. Inflasi AS bulan Oktober naik 0,4%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,3%. Untuk inflasi inti sebesar 0,1%, sama seperti bulan sebelumnya.

Data housing starts juga menunjukkan kenaikan pada level tertinggi lebih dari sembilan tahun terakhir menjadi 1,32 juta dari 1,05 juta. Building permits sedikit mengalami kenaikan. Data intial claims mengalami penurunan.

Sejalan dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis27 berbalik melemah hingga 0,48% atau 2,15 poin ke 451,24 pada pukul 09.06 WIB, setelah dibuka menguat 0,16% atau 0,72 poin di posisi 454,11. Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah 0,38% atau 51 poin ke Rp13.424/US$ pada pukul 09.05 WIB.

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

UNVR -0,74%
BBCA -0,34%
INDF -1,60%
GGRM -0,75%

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

BBRI +0,87%
TLKM +0,50%
BBNI +1,44%
BMRI +0,46%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya