SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasar modal (JIBI/Bisnis Indonesia)

Bursa saham DIY dirambah oleh kaum muda, setelah mahasiswa, kini siswa SMA juga diajak

Harianjogja.com, JOGJA—Pertumbuhan investor pasar modal di DIY setiap bulannya mencapai 100 hingga 200 investor. Sebanyak 30% Di antaranya merupakan mahasiswa.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY Irfan Noor Riza mengutarakan, per Juli 2015 tercatat ada 11.941 investor di DIY. Dari jumlah tersebut, investor muda yang berasal dari kalangan mahasiswa sebesar 30% atau sekitar 3.582 investor. Untuk pertumbuhan investor di DIY, setiap bulan ada penambahan 100 hingga 300 investor.

“Sudah dua tahun ini kami melakukan edukasi kepada siswa SMA agar mereka siap menjadi investor saat menjadi mahasiswa,” ujar dia di SMAN 5 Jogja, Kota Gede, Jogja, Selasa (11/8/2015).

Irfan menambahkan, PT BEI mencoba mengenalkan pasar modal sedini mungkin. Ia mengakui, anak SMA belum begitu mengerti mengenai pasar modal. Anak-anak SMA diajarkan terlebih dahulu cara mengelola keuangan yang baik sebelum diajarkan berinvestasi.

“Kami seiring sejalan dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga [Disdikpora] dengan memanfaatkan kurikulum yang ada,” ujar dia.

Komisaris PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Ananta Wiyogo menambahkan, jika dibandingkan dengan negara tetangga (Asia Tenggara), keterlibatan pemuda di Indonesia dalam pasar modal masih kalah. Untuk itu, sosialisasi kepada generasi muda seperti siswa SMA semakin digalakkan.

“Pengetahuan tentang pasar modal sedini mungkin sangat berpengaruh saat mereka sukses. Mereka jadi tahu investasi di pasar modal,” ujar dia.

Ia menjelaskan, saat ini jumlah investor pasar modal di Indonesia hampir 500.000 orang atau sekitar 1% dari jumlah penduduk Indonesia. Berbeda dengan negara Asia Tenggara lain yang pemain sahamnya mencapai 20% dari total penduduk. Investor pasar modal di Indonesia masih bisa ditingkatkan lagi.

“Salah satu caranya ya itu tadi, pendidikan sedini mungkin tentang pasar modal kepada anak-anak muda,” ungkap dia.

Potensi investor pasar modal dari usia muda sangat besar di Indonesia karena untuk bermain saham sudah bisa dilakukan melakukan perangkat lunak. Ia menilai, pengguna telepon genggam paling banyak berada di Indonesia. Jika, semakin banyak pemuda yang melek investasi maka, bisa mendongkrak investasi di Indonesia.

“Generasi muda ingin yang mudah, cepat, harga paling murah, dan aman. Saat ini, portofolio investor di Indonesia sudah dijamin hingga Rp100 juta. Sekarang sudah aman,”  ujar dia.

Ia berharap, ketertarikan generasi muda semakin tinggi di bidang pasar modal. Dalam kunjungannya ke SMAN 5 Jogja, ia juga menyerahkan bantuan dari program CSR dalam rangka memperingati 38 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. Bantuan berupa 380 buku dan uang senilai Rp10 juta itu diserahkan kepada pihak SMAN 5 Jogja untuk penunjang perpustakaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya