SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Endang Muchtar)

Solopos.com, SOLO — Bursa saham Asia naik dan menghentikan kemerosotan indeks regional Asia Pacific sejak 2002. Hal itu terjadi setelah bank Central China akan meningkatkan upaya stimulus.

Sementara itu, dolar melemah terhadap mata uang di negara-negara berkembang sebelum keputusan The Fed menaikkan suku bunga.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% ke 970.88 pada pukul 09.25 waktu Tokyo. Ini merupakan kenaikan kali pertama dalam 10 hari.

Dikutip , indeks Topix Jepang juga naik 0,1% dan indeks Kospi Korsel melejit 0,7%. Sementara itu, indeks S&P 500 diperkirakan akan sedikit berubah setelah berada di level tertingginya bulan ini.

Hal ini dipicu kenaikan harga tembaga di bursa London dan nikel yang juga melejit 1,5%. Harga minyak di New York berada di US$94,65 per barel atau mendekati level tertinggi selama dua pekan.

Sementara itu, Bank Central China menyiapkan 500 miliar yuan (US$81,4 miliar) likuiditas untuk lima bank terbesar di negara itu. Hal ini sebagai upaya stimulus untuk mengatasi perlambatan ekonomi China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya