SOLOPOS.COM - Logo Persis Solo

Solopos.com, SOLO—Tingginya antusiasme bursa pendaftaran pelatih Persis Solo, tidak serta merta membuat pengurus klub berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut terburu-buru menentukan pilihan. Nilai kontrak jadi pertimbangan pengurus.

Manajer caretaker dan salah satu Pengurus Persis Solo, Totok Supriyanto, mengakui tidak menentukan target kapan pelatih baru Persis harus ditetapkan. Menurutnya, masih ada beberapa hal yang mesti diperjelas sebelum pengurus menentukan siapa yang pantas menjadi nakhoda skuat Laskar Sambernyawa di kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia 2013 nanti.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

“Ya, kami tidak mau terburu-buru, apalagi jadwal kompetisi dari PSSI belum ada. Memang ada kemungkinan Februari, tapi bisa saja mundur. April kemungkinan ada Pemilu, bisa jadi kompetisi diundur setelah Pemilu,” jelas Totok saat dihubungi Solopos.com via telepon, Senin (25/11/2013).

Totok mengakui terdapat empat calon pelatih yang telah mengemukakan keinginan mereka untuk mengarsiteki Persis di musim depan. Namun, belum ada satu pun yang mendaftar secara resmi.

“Empat calon pelatih memang sudah bicara dengan saya [mantan pelatih Persis dan Persiba Bantul, Eduard Tjong; mantan pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi; mantan pelatih PSIS Semarang, Edi Paryono; mantan pelatih Persipura Jayapura, Yudi Suryata]. Namun untuk Bang Wiwid [mantan pelatih Persis Solo Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo, Widiyantoro] belum menghubungi saya secara langsung,” beber Totok.

Dia mengakui lima calon pelatih berlisensi A yang masuk bursa pemilihan pelatih Persis tersebut mempunyai kualitas. Namun, pengurus dan menjemen tetap akan mempertimbangkan ketersediaan anggaran atau budget klub, sebelum menentukan siapakah pelatih yang bakal dikontrak untuk musim depan.

“Tentu kami pertimbangkan budget, kalau mereka mintanya 5.000 [perumpamaan nilai kontrak pelatih] tapi kami hanya punya 3.000, kan tidak mungkin kami penuhi. Jadi pelatih yang dipilih tentu akan disesuaikan dengan kemauan [kandidat], kemampuan [pendanaan Persis], serta visi dan misi mereka dalam mengangkat Persis di musim depan,” tutur Totok.

Di sisi lain, Totok menjelaskan rencana pertandingan persahabatan Persis kontra klub Malaysia, Sabah FA pada 15 Desember mendatang di Solo, masih terkendala teknis. Pasalnya, Sabah FA tidak hanya dijadwalkan bermain di Kota Bengawan, namun berkompetisi di beberapa kota lain di Tanah Air.

Sementara Eduard Tjong mengakui besaran nilai kontrak bukan menjadi pertimbangan utamanya untuk menjadi pelatih Persis musim depan. Pria yang akrab disapa Edu tersebut tertarik comeback membesut Laskar Sambernyawa karena faktor lain, seperti loyalitas dan dukungan Pasoepati.

“Untuk [nilai kontrak pelatih] di Divisi Utama memang sudah ada standarnya. Tapi bagi saya itu fleksibel, saya juga memahami kemampuan klub. Saya tertarik [menangani Persis] karena bisa dekat dengan keluarga dan faktor Pasoepati. Bagi siapapun yang pernah melatih Persis pasti jatuh cinta dengan Pasoepati, itu enggak bisa dibohongin,” tutur Edu yang pernah menjadi asisten dan kepala pelatih Laskar Sambernyawa pada 2007-2009 itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya