SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengendara Harley Davidson. (Youtube.com)

Bursa motor Indonesia menjadi neraka bagi Harley Davidson.

Solopos.com, JAKARTA – Penjualan motor gede (moge) Harley Davidson di bursa motor Indonesia rontok seiring makin berakhirnya tahun 2015. Penyebabnya adalah pajak barang mewah (PPnBM) yang melejit.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Hal itu dingkapkan oleh Djonnie Rahmat, Direktur PT Mabua Motor selaku pemegang merek Harley Davidson di Indonesia. Menurutnya, akibat PPnBM yang tinggi, harga moge Harley di bursa motor Tanah Air melejit hingga 100 persen.

“Tingkat penjualan Mabua menurun karena harga jual sepeda motor kami sangat tinggi. Kenapa sangat tinggi? Karena pajak yang harus dibayar di Indonesia untuk barang mewah sangat tinggi,” ungkap Djonnie seperti dilansir laman Okezone, Selasa (3/11/2015).

Ia menjelasakan, pada awal 2015 moge Harley rata-rata dibanderol antara Rp500 juta-Rp600 juta. Akan tetapi, setelah pemerintah melakukan revisi PPnBM, harga moge asal Amerika Serikat itu melambung di kisaran Rp900 juta-Rp1,1 miliar atau setara mobil mewah BMW dan Mercedes Benz.

“Secinta-cintanya orang pada Harley, tapi kalau harga mahal pasti akan berpikir ulang untuk membelinya,” imbuhnya.

Akibat rontoknya penjualan Harley Davidson di bursa motor Tanah Air, Mabua bahkan sempat dikabarkan berhenti menjadi agen pemegang merek dan berubah menjadi importir umum. Akan tetapi hal itu langsung dibantah oleh Djonnie.

“Tidak ada kabar itu, Mabua tetap menjadi pemegang merek resmi Harley Davidson,” terang Djonnie sebagaimana dikutip Solopos.com dari laman Detik.

Akan tetapi Djonnie membenarkan jika Mabua tengah melakukan efisiensi. Salah satunya adalah ditutupnya seluruh diler Harley Davidson di Blok M ke Pondok Pinang, Jakarta.

Selain di bursa motor Indonesia, lesunya penjualan moge Harley juga dialami di negara asalnya. Sepanjang Januari-September 2015, Harley hanya mampu menjual 72.128 unit atau turun 73.217 unit dari periode yang sama tahun lalu.

Imbasnya, seperti dilansir laman Motorcycle, salah satu pabrikan moge tertua di dunia itu memecat 250 orang pekerjanya dan menawarkan program pensiun dini kepada pekerja lainnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya