SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan IHSG (Rahmatullah/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi pergerakan saham. (Rahmatullah/JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA--Saham-saham di AS jatuh, dengan indeks acuan yang turun dari rekor tertingginya, karena adanya kekhawatiran Federal Reserve akan mempertimbangkan kembali upaya stimulus jika pasar tenaga kerja terus membaik.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup turun 0,8% ke 1.655,35 pada Rabu (22/5/2013) pukul 16.00 waktu New York, atau Kamis pagi (23/5/2013) pukul 03.00 WIB.

Adapun indeks Dow Jones Industrial Average melemah 80,41 point atau 0,5% ke 15.307,17. Sekitar 8,3 miliar saham diperdagangkan, 32% di bawah rata-rata perdagangan tiga bulan.

“Kunci yang diambil adalah apakah Fed akan berbuat lebih atau kurang tergantung pada data. Saham sudah naik sangat tinggi dari tahun ke tahun. Umumnya, orang mencari alasan untuk menjual,” ujar John Canally, Investment Strategist LPL Financial Corp., seperti dikutip Bloomberg.

Seluruh sektor yang tercatat dalam indeks S&P 500 melemah. Sektor utilitas, komoditas, dan telekomunikasi turun paling dalam, sekitar 1,2%,
Saham Target Corp turun 4%. Sementara itu saham Saks Inc melonjak 15%, dan saham Hewlett-Packard Co naik 13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya