SOLOPOS.COM - Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin (tengah), menggelar jumpa pers terkait penangkapan tersangka kedua kasus klitih di Andong, Boyolali, Senin (11/4/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Remaja asal Banjarsari, Solo, berinisial RA, 17, yang menjadi tersangka aksi klitih di Andong, Boyolali, akhirnya ditangkap aparat Polres Boyolali. Pelaku dibekuk di daerah Colomadu, Karanganyar, pada Sabtu (9/4/2022) setelah buron selama hampir dua pekan.

Dalam aksi klitih di Andong, Boyolali, RA disangkakan berperan sebagai pengemudi motor sedangkan pelaku yang terlebih dulu ditangkap, AA, 16, berperan sebagai pembacok. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, dalam konferensi pers terkait kasus itu pada Senin (11/4/2022) di Mapolres Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tersangka berhasil kami amankan pada 9 April 2022, di sebuah wilayah daerah Colomadu, Karanganyar, sekitar pukul 01.00 WIB dengan barang bukti sarana yang digunakan sebuah kendaraan sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi AD 3851 BFE,” kata Asep.

Baca juga: Aksi Klitih di Boyolali Bukan Kenakalan Remaja Tapi Kejahatan

Asep mengungkapkan saat ditangkap, RA sedang berada di jalan raya di daerah Colomadu. Asep mengatakan RA saat itu terlihat luntang-luntung berjalan kaki. Dengan ditangkapnya RA di Karanganyar, Asep menyatakan Polres Boyolali telah berhasil menangkap dua tersangka aksi klitih di Andong, Boyolali.

Lebih lanjut, Asep mengungkapkan peran RA adalah sebagai pembonceng AA saat beraksi. RA juga sempat menendang korban SM, 17, asal Andong.

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja asal Banjarsari, Solo, berinisial AA, 16, ditangkap pada Kamis (31/3/2022). RA bersama AA melaksanakan aksi klitih di daerah Andong, Boyolali pada Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Sadis! Begini Pengakuan Remaja Solo Pelaku Klitih di Andong Boyolali

Kapolres Asep mengatakan saat kejadian korban bernama SM, 17, bersama teman-temannya sedang duduk di toko retail di daerah Andong. Kemudian SM dan teman-temannya dikepung oleh gerombolan AA yang berjumlah sekitar 10 orang.

Asep mengungkapkan teman-teman SM yang lain dapat keluar dari kepungan terlebih dahulu. Tersisa korban SM dan rekannya MZ yang masih dikepung. SM dan MZ berusaha untuk izin pamit dari kepungan kepada gerombolan tersebut.

Memepet Kendaraan Korban

Korban SM dan rekannya MZ pun segera meninggalkan lokasi toko retail, tetapi, gerombolan tersebut ternyata masih membuntuti mereka. Gerombolan tersebut kemudian memepet kendaraan yang dikendarai SM dan MZ.

“Kemudian pelaku menyabetkan samurai ke arah punggung korban lebih dari tiga kali, kemudian ke arah kepala korban juga berkali-kali lebih dari tiga kali. Korban juga sempat menangkis menggunakan tangan kanan, yang mengakibatkan lengan korban terluka,” ungkap Asep dalam rilis kasus tersebut, beberapa waktu lalu.

Dalam tindakan kejahatan tersebut, pelaku juga sempat mengancam SM dan MZ untuk berhenti. Namun korban SM meminta MZ untuk menambah kecepatan sepeda motor.

Baca juga: Terkuak, Motif Remaja Solo Lancarkan Klitih Bareng Geng di Boyolali

Mandek ora, nek ora mandek tak pateni. [Berhenti tidak, kalau tidak berhenti aku bunuh],” ucap Asep mereka ulang ucapan tersangka saat kejadian.

Asep mengatakan SM dan MZ yang berusaha menyelamatkan diri dapat segera masuk ke dusun terdekat. Sedangkan para gerombolan pelaku klitih tersebut berjalan lurus ke arah Watugede.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya