SOLOPOS.COM - Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati (dua dari kanan) menyuntikkan vaksin pada lengan kiri Sekda Tatag Prabawanto di Kantor UPTPK Sragen, Senin (22/2/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjadi vaksinator Covid-19, Senin (22/2/2021). Satu per satu pejabat Pemkab disuntik oleh orang nomor satu di Pemkab Sragen yang juga seorang dokter itu.

Pantauan Solopos.com, para pejabat eselon II dan III antre di depan Kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen, Senin. Mereka duduk di kursi berjarak minimal 1 meter.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Satu per satu mereka menuju meja pelayanan. Ada tiga meja pelayanan depan kantor pelayanan warga miskin itu untuk pendaftaran sampai screening para pejabat sebelum mengikuti vaksinasi.

Baca Juga: Keluarga Pelajar SMP Yang Meninggal Dihantam Bus Di Sukoharjo Dapat Santunan Rp50 Juta

Ekspedisi Mudik 2024

“Silakan melewati tiga meja di depan. Nanti setelah vaksin menuju meja keempat di belakang pelayanan vaksin untuk observasi selama 30 menit,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr Hargiyanto saat memberi pengarahan, Senin (22/2/2021) siang.

Di ruang penyuntikan, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang hari itu menjadi vaksinator Covid-19 bersiap memakai alat pelindung diri seperti orang memakai celemek warna putih. Yuni juga memakai face shield khusus, masker bedah, dan sarung tangan.

Menjadi vaksinator merupakan keinginan sendiri bupati uang akran dengan sapaan Yuni itu. Dalam menjalankan tugasnya, Yuni dibantu Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) DKK Sragen dr Y Agus Sudarmanto.

Baca Juga: Ratusan Puntung Rokok Ditemukan di Taman Cerdas Solo Yang Tutup Selama PPKM

Bergaya Kesakitan

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto menjadi pejabat eselon II yang mendapat giliran pertama untuk vaksinasi tahap II. Sekda memasuki ruangan dengan didampingi istrinya, E Tyas Damai.

Tatag duduk di kursi empuk yang sudah disiapkan. Tanpa basa-basi, ia membuka lengan pendek baju keki warna cokelat muda sebelah kiri. Ia bergaya seperti kesakitan padahal kenyataannya tidak. Vaksinasi itu dijalani Tatag berjalan sembari berkelakar.

“Bagus vaksinatornya. Suntikannya tidak terasa. Ning embuh [tetapi tidak tahu] giliran yang kedua nanti,” celoteh Sekda setelah selesai disuntik oleh vaksinator yang tak lain Bupati Sragen Yuni.

Baca Juga: Dapat 9.000 Dosis Vaksin Covid-19, Dinkes Karanganyar Prioritas Rampungkan Vaksinasi Nakes

Staf Ahli Bupati Sragen, Suwandi, mendapat giliran kedua setelah Sekda. Begitu duduk di kursi itu, Suwandi langsung mengacungkan kedua jari jempolnya untuk menutupi kegelisahannya.

Plt Asisten I Tugiyono mendapat giliran berikutnya tetapi ia mengelak dengan alasan belum pakai baju ganti. Tugiyono mengenakan baju hijau lengan panjang sehingga tak memungkinkan melipat lengan bajunya. Sampai pada panggilan kali kedua, Tugiyono belum juga berganti pakaian

Lebih Sakit Saat Donor Darah

Semua pejabat eselon II terus bergiliran. Tak terkecuali Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Heru Martono. Setelah disuntik Bupati, Heru pun berkomentar. “Bupati elok. Enggak terasa suntikannya. Yang jelas lebih sakit suntikan saat donor darah daripada saat vaksinasi,” ujarnya.

Baca Juga: Keren! Guru SMPN 1 Kartasura Sukoharjo Sulap Sampah Plastik Jadi Lampion Corona Cantik

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen Samsuri mendapat giliran kesekian. Ia terlihat memejamkan mata cukup kuat saat disuntik “Kulitnya Pak Samsuri tebal. Penutup bekas suntikan sampai enggak mau menempel,” ujar Yuni seusai menyuntiknya.

Saat menyuntik lengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen Tedi Rosanto, Bupati Yuni yang menjadi vaksinator Covid-19 meminta petugas medis supaya menyiapkan jarum yang lebih besar. “Tangannya yang lemas dong, jangan kencang-kencang!” pinta Yuni.

Baca Juga: Penerus Rudy Eks Wali Kota Solo 3 Kali Tolak Jadi Caleg, Alasannya Bikin Terenyuh

Tedi yang awalnya tegang sedikit lebih rileks. Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Dwi Agus Prasetyo mendapat giliran terakhir. Agus, sapaannya, datang merapat. Yuni meminta Agus buka baju. Saat disuntik, Agus tak berani melihat ke arah jarum.

Baru selesai mengoleskan alkohol, Agus sudah bertanya, “Sudah, Bu?” Ternyata belum selesai. Sesaat kemudian Yuni menyampaikan selesai. “Alhamdulillah,” kata Agus lega.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya