SOLOPOS.COM - Joko Sutopo (Solopos-M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyayangkan daerah di Soloraya yang tak kompak dalam kebijakan penanganan Covid-19 saat Lebaran, salah satunya terkait objek wisata.

Jekek, sapaan akrabnya, mengatakan salah satu upaya pencegahan Covid-19 yakni menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas warga. Dua upaya itu orientasinya ke ruang publik. Salah satunya objek wisata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jekek mengatakan jika mobilitas masyarakat tinggi pada tradisi Syawal, seharusnya solusi jangka pendeknya adalah menutup objek wisata. Tempat wisata merupakan salah satu potensi penularan Covid-19.

Baca Juga: Wonogiri Zona Merah Covid-19, Pemkab Evaluasi Pembukaan Objek Wisata dan Hajatan

Ekspedisi Mudik 2024

"Kami menutup wisata, daerah lain malah buka. Wonogiri yang daerah miskin saja berani menutup objek wisata, masa daerah kaya malah buka tempat wisatanya. Kami kehilangan pendapatan daerah Rp5 miliar dari sektor wisata lo," katanya di Mapolres Wonogiri, Kamis (27/5/2021).

Kebijakan terkait objek wisata yang tak kompak saat Lebaran, kata Bupati Wonogiri itu, menunjukkan tidak adanya integrasi dalam penanganan Covid-19. Seharusnya ada koreksi dan evaluasi bersama.

Menurutnya, kebijakan yang terintegrasi mempunyai semangat yang sama dalam memutus rantai persebaran Covid-19.

Baca Juga: Kaget Wonogiri Masuk Zona Merah Risiko Covid-19, Bupati Jekek: Data Pusat-Daerah Tidak Sinkron

Terintegrasi

"Warga [Wonogiri] kami kemarin berduyun-duyun ke Tawangmangu, Karanganyar sampai macet. Di sini lengang karena objek wisata ditutup. Tapi warga kami yang wisata kan berpotensi jadi orang tanpa gejala," ungkapnya.

Ia mengatakan Wonogiri akan memohon kepada pemerintah provinsi agar kebijakan antardaerah bisa terintegrasi. Sebab, menurut Jekek, fakta atau yang terjadi saat ini perlu dievaluasi.

Belajar tidak kompaknya penutupan objek wisata saat Lebaran lalu, Bupati Wonogiri itu berharap adanya satu kebijakan dalam satu koordinasi.

Baca Juga: Banyak Warga Wonogiri Sukses Jadi Pedagang Bakso di Perantauan, Ternyata Ini Kuncinya

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, sejak pandemi Covid-19, Maret 2020, Pemkab Wonogiri mulai membuka objek wisata pada 29 November 2020. Namun pada saat itu pembukaan objek wisata tidak sampai satu bulan.

Pada 24 Desember 2020, objek wisata kembali ditutup karena ada momen libur Natal dan Tahun Baru. Kebijakan penutupan objek wisata terus diperpanjang hingga beberapa bulan.

Objek wisata Wonogiri baru kembali dibuka pada 12 April 2021. Pada momen Lebaran, tepatnya mulai 13 Mei 2021, objek wisata ditutup hingga 23 Mei 2021. Mulai 24 Mei hingga sekarang objek wisata dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya