SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya (dok)

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya (dok)

SUKOHARJO–Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya menegaskan Pemkab Sukoharjo menjamin kesehatan warga miskin (Gakin) di wilayahnya. Hal tersebut sekaligus menjadi jawaban atas keresahan warga yang tak tercantum dalam hasil pendataan terbaru Gakin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sudah menjadi komitmen bagi Pemkab Sukoharjo untuk memberikan fasilitas berupa jaminan kesehatan bagi Gakin. Karena itu warga yang tidak tercatat tidak perlu resah apabila memang benar-benar miskin,” ujar dia saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (2/3/2012).

Di sisi lain, Bupati juga mengakui hasil pendataan Gakin oleh rekanan CV Tika Mapindo Desain selaku tim independen terdapat kesalahan. Sebab banyak Gakin yang seharusnya tercatat justru tidak masuk dalam hasil pendataan.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia jaminan tersebut dikeluarkan menyusul adanya protes dari warga. Sebab mereka yang seharusnya masuk dalam pendataan Gakin ternyata luput dari pencatatan oleh tim independen.

Dia menambahkan kekeliruan data semakin menguat setelah dalam pendataan tersebut banyak ditemukan nama Gakin yang sudah meninggal. “Rekanan tidak cermat dalam pendataan ulang Gakin. Karena ada orang yang sudah meninggal ternyata masuk dalam pendataan. Justru warga yang masih hidup dan menjadi Gakin tidak dimasukkan dalam pendataan,” terang dia.

Terkait kekeliruan ini Wardoyo meminta kepada rekanan wajib melakukan pendataan ulang. Sebab dia menilai hasil pendataan yang ada sekarang bermasalah. “Data sekarang hanya copy paste saja dengan data dulu karena itu wajib diperbaiki,” tegasnya.

Dalam pendataan, papar dia, rekanan minimal mendatangi ketua RT atau RW setempat. Tapi kenyataanya rekanan dianggap hanya melakukan memindah data sebelumnya.

Selain mendatangi ketua RT atau RW, rekanan juga wajib melakukan pengecekan langsung ke rumah warga bersangkutan. Namun hal itu ternyata tidak dilakukan oleh petugas dari rekanan yang ditunjuk. “Harus ada pendataan ulang lagi minimal Maret sudah selesai karena rekanan hanya akan mendata ulang Gakin yang tercecer saja,” kata dia.

Dia mengatakan jika dalam pendataan ulang nanti jumlah Gakin di Sukoharjo membengkak, pihaknya menyatakan siap menanggung.

Sebelumnya dari hasil pendataan ulang Gakin oleh tim independen diketahui jumlah Gakin menurun dari 37 persen kini menjadi 20,6 persen atau sekitar 174.156 jiwa dari total penduduk Sukoharjo 850.000 jiwa lebih. Dari hasil pendataan tersebut seluruh Gakin akan dimasukkan sebagai peserta dalam program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

Hal tersebut dilakukan setelah Pemkab Sukoharjo mendapat kuota Jamkesmas sebesar 275.262 jiwa. “Kalau nanti akan penambahan jumlah Gakin dan ternyata melebihi dari kuota Jamkesmas. Maka Gakin tersebut akan diikutkan dalam Jamkesda. Saat ini memang Jamkesda ditiadakan karena ada kuota Jamkesmas banyak, tapi apabila dibutuhkan maka Jamkesda akan diadakan lagi,” lanjutnya.

(Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya