SOLOPOS.COM - Bupati Yuni Sukowati (kanan) menyuntikan vaksin sinovac kepada seorang penyandang disabilitas di Dukuh Bogolan, Desa Karanganyar, Sambungmacan, Sragen, Sabtu (21/8/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Warga di Dukuh Bogolan, Desa Karanganyar, Sambungmacan, Sragen mendadak keluar rumah saat melihat iring-irangan mobil hitam dan ambulans Puskesmas Sambungmacan 1 Sragen memasuki kampung. Mereka heran dengan kedatangan banyak mobil asing.

Mobil itu berhenti di depan kediaman Nining Setyowati, 35, warga miskin di lingkungan RT 001 Bogolan, Karanganyar. Dari dalam mobil itu turun Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, beserta rombongan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Nining tinggal dengan anak semata wayangnya yang baru duduk di bangku kelas V SDN 2 Karanganyar. Nining bertanya-tanya kedatangan Bupati Yuni ke rumahnya. Ia baru tahu setelah ada pendamping desa menjelaskan maksud kedatangan rombongan Bupati untuk menyuntikkan vaksin langsung ke rumah-rumah.

Nining tak menolak vaksin. Nining justru senang bisa divaksin di rumah. Bahkan ia meminta untuk vaksin dosis kedua nanti juga dilakukan di rumah sehingga tidak perlu pergi ke Balai Desa Karanganyar atau Puskesmas Sambungmacan 1 Sragen. Seusai vaksin, Nining mendapat bantuan sembako dan paket buah dari Bupati.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Massal di LP Sragen, 33 Napi Tak Divaksin Gegara NIK Tak Diketahui

“Rasanya tidak sakit. Saya memang ingin divaksin, ternyata yang menyuntik Ibu Bupati sendiri,” katanya.

Tak jauh dari kediaman Nining, ada rumah Hendra Sartika Suwarno, 32, yang kedua kakinya lumpuh. Penyandang disabilitas itu juga menjadi sasaran Bupati saat melakukan gerakan vaksinasi door to door. Bupati Yuni, sapaan akrabnya, tak hanya menyuntik Hendra, tetapi juga menyuntik saudara Hendra, yakni Yulia.

“Saya tidak bisa ke Balai Desa Karanganyar karena kesulitan untuk pergi ke sana. Tidak bisa jalan karena kedua kaki saya lumpuh. Saya senang bisa disuntik Bupati di rumah,” kata Hendra.

Datangi ODGJ

Dari Sambungmacan, Yuni bergerak ke Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo. Di desa itu, ada tiga orang disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang didatangi Bupati untuk divaksin.

Yuni mendatangi rumah Tri Yulistiyana, 42, di RT 040, Dukuh Jenggrik, Desa Sambi. Tri mengalami disabilitas sejak lahir, yakni kedua tangannya gemetar terus. “Matur nuwun, Bu! Iya, tadi tidak sakit,” kata Tri sambil kedua tangannya masih gemetaran saat menerima bingkisan dari Bupati yang diserahkan Sekretaris Kecamatan Sambirejo, Budi Santoso.

Baca Juga: 154 Peserta CPNS Sragen Tak Lolos Administrasi Ajukan Sanggahan, BKPSDM Pastikan Enggak Ngefek

“Ibu Tri Yulistiyana ini seorang penyandang disabilitas sejak lahir. Ia tidak bisa naik motor sehingga untuk pelaksanaan vaksinnya harus didatangi di rumah. Di Sambi ini ada tiga tempat, dua tempat lainnya ada di RT 034 dan RT 031, Dukuh Basan ,” ujar Kepala Desa Sambi, Kresna Widya Permana.

Di RT 031, Dukuh Basan, Bupati menemui Sri Wahyuni, 36, yang mengalami depresi sepulang dari merantau ke Sumatra. Pengurus RT 031, Wagito, menerangkan Sri mengalami depresi selama 15 tahun.

“Diajak komunikasi masih bisa tetapi susah nyambung. Untuk komunikasi ya lewat bapaknya yang kebetulan Ketua RT 031,” kata Wagito.

Selain di wilayah Desa Sambi, Yuni juga menyisir ke Desa Dawung, Sambirejo. Sebenarnya ada empat rumah yang akan didatangi Yuni, tetapi hanya dua yang didatangi.

Hadiah Lagu

Rumah terakhir yang didatangi di kediaman Lastri di RT 027, Dukuh Tempel, Dawung. Lastri yang mengalami kebutaan itu menyambut kedatangan Bupati dengan hadiah berupa lagu yang ia nyanyikan. Suara merdu Lastri menjadi perhatian Bupati dan para pejabat lainnya.

Baca Juga: Jadi Korban Laka di Masaran Sragen, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan

Selesai menyanyi, Lastri mendapatkan tepukan tangan dan uang saku dari Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto dan Bupati. Setelah itu, Lastri pun disuntik vaksin.

“Ya, kami memutuskan jemput bola dengan vaksinasi door to door untuk ODGJ dan difabel. Ini belajar dari vaksinasi difabel beberapa waktu lalu di Sekretariat Daerah. Dari target 600 orang ternyata yang datang 150 orang. Oleh karenanya kami memutuskan untuk jemput bola,” kata Bupati saat ditemui Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya