SOLOPOS.COM - Para petugas nakes didampingi aparat TNI dan Polri melakukan tes swab antigen di lingkungan Desa Brojol, Kecamatan Miri, Sragen, lantaran ada lima warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, belum lama ini. (Istimewa/Kecamatan Miri)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyiapkan empat strategi untuk menghalau persebaran Covid-19 yang dibawa warga setelah perjalanan dari Kudus. Virus dari Kudus itu disinyalir merupakan varian baru yang diduga mirip dengan Covid-19 yang menyebar di India, yakni B1617.2.

“Untuk antisipasi persebaran varian baru itu harus lebih rajin melakukan testing, melarang hajatan, mengurangi pergerakan warga, dan bila perlu lockdown lokal.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Baca Juga: Klaster Masjid Paulan Meluas, Warga 2 Desa di Colomadu Karanganyar Ikut Tes Swab

"Ya, di Miri itu sudah ada virus dari Kudus yang dibawa warga Miri saat berkunjung ke besan di Kudus. Ada lima orang dalam satu RT yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Miri. Lima kasus itu dalam pantauan terus kondisi per harinya,” ujar Yuni, sapaan akrab Bupati Sragen, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (13/6/2021).

Dia mengatakan satu RT itu mestinya dilakukan lockdown lokal sampai hasil swab negatif, biasanya membutuhkan waktu 10 hari. Yuni mengatakan virus yang ada di Miri masih dipastikan apakah sama dengan yang tersebar di Kudus atau sejenis Covid-19 varian baru dari India.

“Varian virus di Miri itu sedang dicek dengan cara genom sequinces,” katanya.

Camat Miri, Ancil Sudarto, menyampaikan dari hasil tracing ditemukan kontak erat sebanyak 38 orang yang dites swab PCR dan delapan orang dites swab antigen. Dia mengakui bila ada lima orang yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 di Miri, tepatnya di wilayah Desa Brojol.

Baca Juga: Gaya Baru Gibran, Pakai Kacamata Hitam dan Kemeja Kekinian

“Saat ini puluhan warga masih menunggu hasil swab PCR. Selama menunggu hasil tes itu mereka harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Mereka tidak boleh ada yang keluar masuk lingkungan kecuali petugas Satgas dan tenaga kesehatan (nakes). Untuk sementara, kami tidak menyatakan ada lockdown. Selama isolasi mandiri itu, kebutuhan hidup warga ditanggung oleh Satgas Jaga Tangga,” jelas Ancil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya