SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien positif Covid-19 di rumah sakit. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan pertanyaan terkait pemanfaatan puskesmas sebagai tempat rawat inap bagi pasien Covid-19 kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Yuni, sapaan akrabnya, menyampaikan saat video conference dengan Gubernur Jateng di Command Center, baru-baru ini, pertanyaan itu sempat direspons oleh perwakilan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Gubernur untuk mengkaji dari sisi regulasi dan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Daripada menyiapkan rumah sakit darurat lebih baik memanfaatkan puskesmas untuk rawat inap pasien Covid-19 karena lebih mudah, mengingat sumber daya manusianya ada dan peralatan medis ada,” kata dia yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sragen saat ditemui wartawan di Sragen, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Sedih… Suami di Sragen Selesai Dikubur, Istri Menyusul Meninggal Positif Covid-19

Dia menjelaskan di Sragen saat ini ada 25 puskesmas.

“Misalnya, di Kedawung itu ada puskemas 1 dan 2, maka yang puskesmas 2 untuk rawat inap pasien Covid-19 dan puskesmas 1 untuk pelayanan masyarakat umum kan bisa. Semoga hasil kajian Pak Gubernur segera keluar,” kata Yuni.

Lebih lanjut, dia menjelaskan sesuai dengan instruksi Gubernur Jateng, Sragen akan menambah 152 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Bupati Yuni mengatakan penambahan tempat tidur sebanyak 152 unit itu dilakukan dengan mengoptimalkan satu gedung baru di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro (RSSP) Sragen, yakni gedung VIP, sebagai bangsal Covid-19.

“Kalau dengan penambahan 152 tempat tidur, plus 100-an tempat tidur di RSSP, 20 tempat tidur di RSUD dr. Soeratno Gemolong, dan rumah sakit swasta lainya maka hitungan sudah melebihi target provinsi sebanyak 40%. Penambahan 152 tempat tidur itu disiapkan dalam waktu sepekan. Nanti setelah siap baru kami laporkan ke Gubernur,” ujarnya.

Baca juga: Kisah Sukarelawan Pemakaman Pasien Covid-19 Kewalahan Kuburkan 3-4 Orang Per Hari

Selain penambahan tempat tidur, Yuni juga berpikir tentang kebutuhan stok oksigen (O2). Dia menjelaskan regulasi sekarang lebih dipermudah, yakni puskesmas dan rumah sakit swasta bisa mengisi tabung oksigen sendiri di Distributor Oksigen Langgeng terus bayar.

Koordinasi Penempatan Pasien

Dia mengatakan selama armada angkut untuk tabung oksigen siap bisa mengambil sendiri.

“Tetapi khusus oksigen liquid harus dikirim oleh Samator. Beban sekarang ada di rumah sakit karena mereka harus menjamin pasien yang butuh oksigen karena risikonya bisa fatal. Di sisi lain, untuk penempatan pasien bisa langsung koordinasi lintas direktur rumah sakit tanpa harus mengisi aplikasi rujukan dari Kemenkes. Kalau rujukan ke luar Sragen baru pakai aplikasi itu,” jelasnya.

Dia menerangkan Sragen belum perlu RS khusus penanganan Covid-19 karena mempertimbangkan dokter lain agar bisa tetap bisa praktik di rumah sakit untuk pasien non Covid-19.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Sragen Tinggi, Pasar Bahulak Tutup Dulu Gaes

Sementara itu, Penambahan tempat tidur pasien Covid-19 di RSPP Sragen dilakukan dengan mengoptimalkan gedung VIP Wijaya Kusuma yang baru selesai dibangun 2020 lalu.

Direktur RSSP Sragen, dr. Didik Haryanto, menyampaikan ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di RSSP sudah memenuhi ketentuan yang ditargetkan Gubernur Jawa Tengah, yakni 40% dari total kapasitas.

Didik menyebut jumlah tempat tidur untu pasien Covid-19 itu sebanyak 121 tempat tidur atau 41,30% dari total tempat tidur sebanyak 293 unit di RSSP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya