SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meminta semua dinas atau organisasi perangkat daerah (OPD) memelihara tanaman yang telah ditanam masing-masing di Taman Sukowati.

Bupati menginginkan perbaikan manajemen dalam pengelolaan Taman Sukowati yang baru diresmikan pada 28 April. Orang nomor satu di Sragen itu akan mengecek kondisi terkini dari Taman Sukowati. Dia mengakui aneka tanaman di Taman Sukowati sebagian besar ditanam atau dibudidayakan oleh OPD.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Oleh sebab itu, perawatan tanaman tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya masing-masing OPD. “Akan kami cek [ke lokasi]. OPD yang memiliki tempat [untuk menanam tanaman] masing-masing harus berperan serta dalam pemeliharaan,” terang Bupati kepada Solopos.com, Jumat (21/6/2019).

Bupati tidak ingin perawatan semua taman hanya dibebankan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Di beberapa kesempatan, Bupati juga kerap menyampaikan keinginannya untuk menambah fasilitas taman demi mengejar penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat madya.

Dia mengakui minimnya ketersediaan ruang terbuka hijau yang ramah anak menjadi salah satu kendala dalam pencapaian predikat KLA tingkat madya. “[Taman Sukowati] adalah ruang terbuka hijau yang harus menjadi tanggung jawab bersama [bukan hanya tanggung jawab DLH]. Ke depan, taman ini harus dikelola secara lebih profesional,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, meski baru satu setengah bulan diresmikan, cukup banyak tanaman di kompleks Taman Sukowati mati karena kekeringan. Pantuan Solopos.com, Rabu (19/6/2019), tanaman yang mati karena kekeringan itu dapat dijumpai di banyak lokasi, terutama di tepian embung.

Sebagian besar tanaman yang mati kekeringan ditanam OPD, badan usaha milik daerah (BUMD), maupun perusahaan swasta yang menjadi mitra dari Pemkab Sragen. Di sekitar tanaman itu masih tertera papan bertuliskan nama OPD yang menanam.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen, Nugroho Eko Prabowo, mengatakan jumlah tenaga untuk menyirami semua tanaman di sejumlah taman di Sragen sangat terbatas. Masing-masing OPD mestinya masih bertanggung jawab terhadap tanaman yang mereka tanam di kompleks Taman Sukowati.

“Kami sudah bekerja semampu dan semaksimal mungkin. Tapi, memang butuh kerja ekstra untuk menyirami semua tanaman di Taman Sukowati yang seluas itu [sekitar 6,1 hektare]. Setiap Jumat kami juga sudah menggelar kerja bakti di sana. Kami juga sudah saling mengingatkan supaya tanaman itu disirami, terutama di musim kering seperti ini. Jadi, tidak sekadar menanam, tetapi juga merawat dan menyiraminya. Tapi itu tergantung dari OPD masing-masing,” jelas Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya