SOLOPOS.COM - Legislator Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah menunjukkan banyaknya jaringan listrik di persawahan yang tidak ada papan peringatan bahaya saat terjun ke persawahan di lingkungan Desa Jambanan, Sidoharjo, Sragen, Sabtu (5/2/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Anggota Komisi IV DPR RI menemukan jebakan tikus listrik saat terjun ke persawahan di Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Sabtu (5/2/2022). Rupanya, jebakan listrik itu sengaja disisakan Pemkab Sragen agar anggota DPR RI itu bisa melihat langsung keberadaan jebakan listrik saat melakukan kunjungan kerja ke Sragen.

Sebelumnya, sudah 379 unit jebakan tikus listrik yang dicabut tim gabungan di Sragen. Ada beberapa jebakan tikus listrik yang memang disisakan sebagai bukti yang ditunjukkan kepada anggota Komisi IV DPR. Hal itu diakui Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat menerima anggota Komisi IV DPR tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat sosialisasi itu ada 379 unit jebakan tikus berlistrik yang ditemukan dan dicabut oleh tim patroli gabungan TNI dan Polri saat beroperasi. Semua jebakan tikus berlistrik di Sragen sudah dicabut. Para petani sepakat tetapi kalau jebakan itu dicabut solusinya apa? Bukan hanya menakut-nakuti dengan pasal,” ujar Bupati Yuni.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Penasaran Jebakan Tikus Listrik, Anggota DPR RI Turun ke Sawah Sragen

Pemkab Sragen disebutnya sudah menyosialisasikan Pasal 359 KUHP yang menyebut pemasang jebakan tikus listrik bisa dijerat hukuman penjara. Namun, hal itu ternyata tak serta merta membuat petani meninggalkan jebakan tikus listrik.

Yuni menerangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berencana melakukan riset penanganan hama tikus yang menjadi momok petani di 20 kecamatan di Sragen. Sejak adanya jalan tol  di Sragen, sambung Yuni, serangan tikus merajalela. Banyak semak belukar di pinggiran jalan tol menjadi sarang tikus.

“Yang paling efektif memang jebakan tikus berlistrik. Tetapi jebakan tikus listrik itu juga memakan korban jiwa 23 orang selama 2019-2022,” jelasnya.

Jebakan tikus listrik paling ditemui di Kecamatan Sidoharjo. Kementerian Pertanian memberi solusi alternatif tetapi masih teori sehingga butuh diformulasikan. “Dinas Pertanian Sragen saya minta segera memformulasikan alternatif-alternatif solusi itu. Intinya jebakan tikus berlistrik tidak boleh lagi. Kalau harus gropyokan maka perlu diatur,” ujarnya.

Baca Juga: 20 Jebakan Tikus Listrik Dibongkar Tim Gabungan di Sragen

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyampaikan solusi untuk hama tikus itu sebenarnya sudah disampaikan saat Menteri Pertanian berkunjung ke Sragen beberapa waktu lalu. Salah satunya sanitasi sawah harus bersih supaya tidak digunakan untuk sarang tikus.

“Tanam jangan sendiri-sendiri tetapi serentak. Lalu menanam tanaman yang tidak disukai tikus, seperti serai, bawah putih, tomat, dan seterusnya. Selain itu bisa menggerakan burung hantu. Ada juga penggunaan biopestisida, yakni pestisida dari bahan alami. Terakhir bisa memasang perangkap, pengasapan beelerang dan seterusnya. Ini pilihan yang bisa dikombinasikan dan silakan dipilih yang paling cocok,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya