SOLOPOS.COM - Pengendara motor melewati jalan rusak yang sudah bertahun-tahun belum tersentuh perbaikan di wilayah Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Sragen, belum lama ini. (Istimewa/Pemuda Desa Gilirejo)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, membantah klaim warga Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, soal jalan rusak di desa mereka yang 10 tahun tak diperbaiki. Menurut Bupati tak mungkin 10 tahun jalan rusak tak ada perbaikan, karena tiap tahun pemkab selalu mengalokasikan perbaikan jalan.

Klaim warga soal jalan rusak yang 10 tahun tak diperbaiki itu adalah jalan masuk utama ke Desa Gilirejo mulai dari Jembatan Kali Tengah ke Gilirejo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kalau 10 tahun tidak diperbaiki itu tidak mungkin. Ada pekerjaan dengan dana pemeliharaan, tetapi masyarakat mengira itu tidak berarti, itu barangkali. Jadi kalau sama sekali tidak diperbaiki itu tidak mungkin,” ujar Bupati di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Jumat (27/5/2022).

Ia mengtatakan Pemkab Sragen mengalokasikan anggaran Rp2,8 miliar untuk pembangunan jalan tersebut pada 2023. Dananya dari pinjaman. Selain perbaikan jalan, ada beberapa pekerjaan infrastruktur lain di Gilirejo tahun depan.

Baca Juga: Miris! Pemuda Desa Gilirejo Bersurat ke Bupati Sragen, Ini Isinya

“Sebagian pekerjaan dilakukan di Gilirejo. Setiap tahun pasti ada pekerjaan perbaikan jalan di Gilirejo. Memang pekerjaan itu tidak bisa langsung tuntas seperti yang diinginkan masyarakat, karena pekerjaan perbaikan itu bertahap,” ujar Bupati.

Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Raden Suparwoto, memastikan jalan rusak di Gilirejo akan diperbaiki tahun depan, bukan tahun ini. Anggarannya Rp2,8 miliar.

Pekerjaan Menyesuaikan Anggaran

Kabid Bina Marga DPU Sragen, Albert Pramono Soesanto, mengatakan hampir setiap tahun ada kegiatan fisik di Gilirejo. Termasuk perbaikan jalan. Namun kapasitas pekerjaan itu menyesuaikan ketersediaan anggaran.

“Pekerjaan terakhir itu pemeliharaan jalan Bagor-Muneng. Nanti di 2023 ada rekrontruksi jalan Muneng-Tanggulrejo dengan pagu anggaran Rp2,8 miliar sepanjang 1,8 km. Jalan yang akan direkontruksi ini merupakan jalan utama dari Jembatan Kali Tengah ke Gilirejo,” jelas Albert.

Baca Juga: Hujan Deras, Rumah 3 Lansia di Gilirejo Baru Sragen Terdampak Longsor

Sebelumnya diberitakan, para warga yang tergabung dalam Perkumpulan Pemuda Desa Gilirejo, menyurati Bupati Sragen. Mereka mendesak Bupati supaya jalan masuk ke Desa Gilirejo sepanjang 5 km diperbaiki. Mereka menyebut jalan tersebut 10 tahun belum pernah diperbaiki.

Juru bicara Pemuda Desa Gilirejo, Nico Wauran, mengungkapkan surat itu dilayangkan karena bertahun-tahun jalan itu rusak parah dan tidak ada perbaikan. Jalan yang rusak parah itu dinilai membahayakan pengguna jalan terutama saat hujan karena licin.

“Sudah lama jalan itu rusak dan semakin hari bertambah rusak, banyak kubangan air, berbatu, licin, dan berlumpur karena material aspal hilang. Bila ada orang sakit atau orang yang mau melahirkan kalau lewat jalan itu pun membahayakan. Jalan rusak itu mulai dari arah Jembatan Kali Tengah Desa Bagor menuju Desa Gilirejo maupun jalan-jalan penghubung antar dukuh dan pusat pemerintahan Desa Gilirejo,” katanya, saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya