SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyerahkan hadiah dan piala kepada pemenang Juara I Lomba Krenova 2022 Kategori Pelajar yang diraih siswi SMPN 2 Kalijambe di Aula Sukowati Setda Sragen, Kamis (28/7/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen diwajibkan memiliki inovasi. Bila tak inovatif, siap-siap saja tambahan penghasilan pegawai (TPP) di OPD tersebut disunat 50%.

Ancaman itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dalam Bimbingan Teknis Pengisian Indikator Indeks Inovasi Daerah Kabupaten Sragen di Aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Kamis (28/7/2022). Ia menyampaikan sejak lama mewajibkan satu OPD satu inovasi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ia ingin inovasi yang dibuat OPD dilengkapi dengan dokumentasi pendukungnya agar memiliki daya dorong dalam indeks inovasi daerah.

“Selama ini inovasi yang ada sering kali tidak disertai dokumen sehingga kematangan inovasi Sragen menjadi turun. Pada 2018 lalu, posisi indeks inovasi daerah Sragen bisa berada di peringkat ke-12 nasional,“ ujar Yuni, sapaan Bupati.

Namun pada 2019, indeks inovasi Sragen turun di peringkat ke-46. Pada 2020, indeks inovasi Sragen terjun bebas di peringkat ke-123.

Baca Juga: Dicari, Inovator Andal Asal Karanganyar untuk Rebut Hadiah Rp45 Juta

Setelah OPD mulai fokus pada inovasi, maka peringkat indeks inovasi Sragen naik lagi cukup signifikan di peringkat ke-33. Bupati ingin pada 2022 ini indeks inovasi Sragen harus masuk dalam 10 besar nasional.

Semua aparatur sipil negara (ASN) di masing-masing OPD harus menjadi inisiator dalam inovasi. “Kalau tidak mau dengan tantangan tidak usah hidup saja. Seorang pemimpin yang tidak pernah ditempa dengan masalah maka akan menjadi pemimpin yang kerdil. Demikian juga dengan pegawai dan karyawan,“ ujarnya.

Dia menyatakan kalau OPD tidak ada inovasi maka TPP dipotong 50%. Dia menantang OPD untuk membuktikan bisa membuat inovasi bila TPP tidak mau dipotong.

Kepala Bappeda Litbang Sragen, Aris Tri Hartanto, menyampaikan bintek pengisian indikator indeks inovasi daerah ini mendatangkan pejabat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dia mengatakan bintek ini bisa mendorong kreativitas dan inovasi OPD, instansi terkait, kecamatan, desa, hingga badan usaha milik desa (BUMD) untuk meningkatkan pelayanan yang cepat, mudah, pintar, dan murah.

Baca Juga:Pelaku UMKM Sragen Temukan Metode Menggoreng Irit Minyak Goreng

“Bappeda Litbang memiliki aplikasi berisi database inovasi Sragen. Inovasi yang masuk hingga Rabu (27/7/2022) lalu tercatat sebanyak 141 inovasi. Dalam kegiatan ini juga ada penyerahan hadiah kepada pemenang Lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) 2022 kepada delapan orang inovator dari kalangan pelajar dan masyarakat,“ ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya