SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bupati Boyolali, Seno Samodro, mempersilakan ojek online Gojek beroperasi di wilayahnya.

Solopos.com, BOYOLALI — Bupati Boyolali Seno Samodro membuka pintu selebar-lebarnya bagi pengendara ojek berbasis online Gojek untuk beroperasi di Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seno menyarankan kepada tukang ojek pangkalan (opang) untuk beralih menjadi pengendara Gojek. “Gojek jangan ditolak. Jika perlu ikut Gojek sekalian. Kan pendapatannya bisa jadi lebih baik,” ujarnya saat ditemui wartawan di rumah dinasnya, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, Gojek yang menggunakan aplikasi smartphone sulit dibendung. Masyarakat yang kian melek teknologi membutuhkan ojek yang menurut mereka lebih mudah diakses melalui smartphone ketimbang ojek pangkalan.

Mereka juga menginginkan ojek dengan tarif pasti yang bisa mereka dapatkan pada ojek berbasis online. “Beberapa waktu lalu saya ketemu dengan tukang ojek pangkalan, mereka katanya menolak Gojek karena bisa mematikan usaha mereka. Lalu saya bilang kepada mereka, teknologi tidak bisa dibendung, ikuti saja kalau kalian masih mau eksis,” saran Seno.

Dia mencontohkan dulu orang mengririmkan pesan dengan surat yang dikirimkan melalui Kantor Pos. “Tapi sekarang kalian pakai SMS untuk mengirim pesan kan?. Apakah Kantor Pos bisa menolak? Kasus ini sama saja dengan Gojek,” kata dia.

Seno juga tak keberatan mengupayakan pengadaan ponsel atau smartphone sebagai sarana Gojek. “Kalau tidak punya ponsel Android, tak tukokne [saya belikan]. Ada berapa tukang ojek di Boyolali? Kalau ada 1.000 orang dan harga smartphone Rp2,5 juta, berarti anggarannya Rp2,5 miliar. Pakai APBD bisa,” kata dia.

Tapi kalau hal itu benar-benar direalsisasikan, perlu verifikasi pekerjaan tukang ojek dan yang benar-banar tidak memiliki ponsel berbasis Android. Sementara itu, salah satu tukang ojek di pertigaan Bangak, Banyudono, Joko Pamungkas, mengaku pasrah dengan keberadaan ojek berbasis online.

Dia menyadari kebutuhan masyarakat akan ojek mulai bergeser dan dia pun mengaku tertarik menjadi penarik ojek berbasis online tersebut. “Mau bagaimana lagi kalau memang mereka ada di Boyolali? Apalagi Pak Bupati membolehkan. Mungkin saya malah bisa ikutan,” kata dia.

Disinggung mengenai rencana bantuan ponsel Android, Joko menyambut dengan antusias. “Ya mau saja lah. Karena itu kan memang salah satu sarana utama jadi pengemudi Gojek dan saya kira masih banyak tukang ojek yang belum punya ponsel Android,” imbuh anggota Paguyuban Ojek Bangak (POB) ini.

Terpisah, salah satu warga Sunggingan, Boyolali, Agus Ranto, mengatakan keberadaan Gojek akan menjadi pilihan baru bagi masyarakat Boyolali. Mereka yang akan menentukan transportasi apa yang mereka kehendaki.

“Kalau Gojek dirasa lebih baik, lebih nyaman, dan tarifnya lebih pasti, saya kira Gojek bisa diterima. Saya sih setuju-setuju saja.,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya