SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Bupati Boyolali, Sri Moeljanto mengatakan rekonsiliasi sangat perlu dilakukan bukan hanya bagi aparatur pemerintah tetapi juga seluruh masyarakat yang terlibat dalam Pilkada Mei lalu. Pasalnya, perbedaan pilihan merupakan hal wajar dalam sebuah demokrasi.

Bahkan, tambah Bupati, netralitas PNS yang tegas telah diatur dalam ketentuan formal, tetap terjadi kecenderungan untuk tidak netral, karena perbedaan pilihan politik tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tetapi tugas yang jauh lebih penting dan berat adalah melayani dan menyejahterakan masyarakat Boyolali, sehingga semua elemen termasuk aparatur pemerintah harus bersatu kembali menyamakan visi dan misi membangun tatanan yang baru,” ujarnya dalam sambutan pada Sarasehan Sehari Mempererat dan Menyatukan Kembali Harmonisasi dan Kebersamaan Pasca Pilkada, di Pendapa Pemkab setempat, Sabtu (12/6).

Ditambahkan Bupati, ada sejumlah langkah strategis yang dapat ditempuh dalam membangun tatanan baru tersebut, antara lain melalui usaha membangkitkan kembali semangat persaudaraan dan persatuan seluruh masyarakat Boyolali. Kemudian membangun frame menuju Boyolali yang lebih maju, memupus praduga dan perseteruan pasca Pilkada dan menghilangkan ego serta menyatukan visi dan mencerahkan pikiran untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam sarasehan itu menghadirkan narasumber Kepala Inspektorat Boyolali Djoko Prasetyo, mantan Ketua Panwas Pilkada, Puspaningrum serta tokoh masyarakat H Muhadjir. Kegiatan itu diikuti sejumlah elemen masyarakat, kepala Satuan kerja (Satker), pejabat eselon II dan III serta tokoh agama dan masyarakat.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya