SOLOPOS.COM - Bupati Brebes, Idza Priyanti (Detik.com)

Solopos.com, BREBES — Bupati Brebes Idza Priyanti memanggil seluruh direktur rumah sakit (RS) di wilayahnya menyusul PPKM di wilayahnya kembali ke level 4. Pemanggilan 14 direktur RS tersebut dilakukan di Pendopo Kabupaten, Selasa (14/9/2021) sore.

Selain Idza, pertemuan dengan 14 direktur RS pemerintah maupun swasta itu juga dihadiri Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto. Bupati menyebut PPKM di wilayahnya yang kembali ke level 4 terjadi karena adanya keterlambatan (delay) input data laporan harian kasus virus Corona atau Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya tegas kepada seluruh petugas pengentri data agar benar-benar meng-update data setiap hari. Sehingga, kejadian delay data seperti saat ini tidak terjadi kembali,” kata Idza Priyanti, seusai pertemuan kepada wartawan di lokasi, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: Brebes PPKM Level 4 Lagi, Gubernur Sebut Warga Tak Disiplin

“Data yang ada saat ini belum sinkron, karena ada data delay yang terlambat dimasukkan. Data yang seharusnya dilaporkan Juni, Juli, dan Agustus baru dimasukkan di September,” ujar Bupati Brebes seperti dikutip dari Detik.com.

Idza pun minta jaminan kesanggupan para direktur rumah sakit untuk tertib memasukkan data kasus Covid-19 setiap hari.

Sementara itu, Direktur RSUD Brebes dr Rasipin mengakui adanya keterlambatan dalam mengentri data karena tenaga operatornya menjalani isolasi mandiri.

“Ini tidak hanya terjadi di Brebes. Hampir seluruh daerah mengalami hal yang sama, karena memang banyak tenaga operator yang terpapar virus Corona,” terang Rasipin.

Baca juga: Pedagang Mi dan Bakso di Semarang Terima Suntikan Vaksin Covid-19

Penyebab Brebes PPKM Level 4

Rasipin menerangkan pada Juni dan Juli lalu banyak tenaga kesehatan di rumah sakitnya yang terkonfirmasi Covid-19, termasuk petugas entri data. Oleh karenanya terjadi keterlambatan entri data harian. Selain menjalani isoman, tenaga kesehatan yang bertugas disebut kewalahan menangani pasien Covid.

“Entri data sempat sedikit terbengkalai karena tenaga kesehatan fokus pada penanganan pasien. Jadi seolah-olah dalam dua minggu ini terjadi peningkatan kasus. Padahal riilnya, terus terjadi penurunan,” jelas Rasipin.

Baca juga: Gara-Gara System Error, Bank Jateng Bisa Dibobol Hingga Rp20 Miliar

Sebelumnya diberitakan, Bupati Brebes Idza Priyanti menyebut PPKM di wilayahnya naik ke level 4 gegara keterlambatan entri data laporan kasus Covid-19. Idza menyebut keterlambatan entri data ini diakibatkan petugas rumah sakit yang menangani laporan tidak melaporkan kasus Corona setiap hari.

“Seharusnya entry data dilakukan setiap hari oleh petugas rumah sakit, termasuk data vaksin, BOR, konfirmasi positif dan data lainnya. Contohnya kasus konfirmasi positif di Corona Jateng di Brebes mulai tanggal 7-13 September sebanyak 152 orang. Padahal riilnya di lapangan hanya 45 orang. Kemudian kasus kematian tercatat 90, namun kenyataannya hanya 4 orang selama sepekan kemarin,” ujar Idza.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya