SOLOPOS.COM - Bupati Klaten Sri Mulyani (istimewa/Instagram)

Solopos.com, KLATEN – Bupati Klaten Sri Mulyani dan Wabup Yoga Hardaya bajal menggandeng Gerakan PKK dan BUM Desa untuk mengatasi dampak Covid-19 dan program pemulihan ekonomi.

Sri Mulyani-Yoga Hardaya mengikuti prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah janji dari Pendopo Pemkab Klaten, Jumat (26/2/2021). Pelantikan digelar secara serentak dan virtual bersama 16 kepala daerah lainnya di Jawa Tengah (Jateng). Mereka dilantik oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, selaku perwakilan pemerintah pusat di daerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu dilakukan pelantikan Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda periode 2021-2026 yang dijabat Endang Samiasih Rahayu, istri Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya.

Bupati Mulyani mengatakan program yang disiapkan sudah jelas sesuai yang dijabarkan dalam visi dan misi. Namun, prioritas utama saat kembali menjabat menjadi bupati yakni penanganan Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

“Program sudah jelas di visi dan misi. Tetapi yang harus ditangani karena ada pandemi Covid-19. Yakni pemulihan kesehatan perekonomian di Klaten. Ini harus menjadi prioritas utama. Selanjutnya program yang kemarin kena refocussing baik kegiatan fisik dan lainnya dipulihkan kembali,” kata Mulyani saat ditemui wartawan seusai pelantikan, Jumat.

Baca jugaPemkab Klaten Pastikan PPKM Mikro Diperpanjang, Begini Skenarionya...

Bupati Mulyani mengatakan pada 2021 pemkab sudah menyiapkan dan mengalokasikan anggaran program kegiatan yang masih difokuskan pada penanganan Covid-19. Namun, ada refocussing anggaran terutama untuk vaksinasi Covid-19.

Soal program pemulihan ekonomi, Mulyani mengatakan di setiap OPD yang ada di Klaten sudah disiapkan kegiatan pemulihan ekonomi seperti pemberian bantuan modal, keterampilan, dan lain-lain. Program pemulihan ekonomi itu setidaknya digenjot dalam dua tahun kedepan.

Selain OPD, program pemulihan ekonomi juga melibatkan organisasi lain salah satunya Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK). Menurut Mulayni, PKK digandeng untuk menggerakkan kegiatan ekonomi kerakyatan terutama dari para kaum hawa. Kegiatan-kegiatan pemulihan ekonomi sudah digulirkan TP PKK sejak 2020 dan berlanjut tahun ini.

Baca jugaRel Layang Palang Joglo Solo Bakal Dibangun Tahun Ini

Mita Pemkab

Alasan Mulyani menggandeng PKK lantaran selama ini sudah menjadi mitra pemkab. “Di PKK itu kan ada 10 program pokok dan semuanya diurusi mulai dari ibu hamil, melahirkan, sampai meninggal dunia. PKK jaringannya luas sampai ke Dasawisma. Selain itu, ibu-ibu lebih luwes, lebih gampang untuk melakukan sosialisasi,” kata Bupati Mulyani.

Mulyani mengatakan selama ini PKK sudah aktif dalam membantu mengatasi pandemi Covid-19. Seperti kegiatan yang sudah digulirkan meningkatkan kedisiplinan warga mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Selain TP PKK, Bupati Mulyani mengatakan akan menggenjot desa termasuk kelurahan di Klaten membentuk Badan Usaha Milik (BUM) desa mengelola potensi yang ada di wilayah masing-masing. BUM desa bisa menjadi tempat pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

“Di Klaten ada 401 desa/kelurahan. Saat ini sudah ada 300 BUM desa. untuk yang 91 desa dan 10 kelurahan ini akan kami bentuk badan usaha dengan mengelola potensi lokal masing-masing dan tentunya menambah perekonomian masyarakat setempat,” jelas dia.

Baca jugaKakek Supomo Wonogiri Selamat dari Rumah Terbakar Gegara Lilin

Disinggung program 100 hari, Bupati Mulyani menegaskan tak ada program khusus 100 hari. “Tidak hanya 100 hari, tetapi lima tahun kedepan menjadi prioritas kami,” urai dia.

Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, mengatakan ibu-ibu memiliki peran strategis dalam penanganan Covid-19 termasuk dalam hal pemulihan ekonomi. “Inovasi-inovasi yang sudah dikembangkan akan terus diperbaiki dan yang belum, nanti akan kami kaji untuk menciptakan inovasi yang baik bagi masyarakat,” kata Yoga.

Mantan Ketua TP PKK Klaten, Atik Jaka Sawaldi, mengatakan selama ini sudah ada sejumlah program yang dijalankan untuk menjaga ketahanan ekonomi keluarga. Salah satunya melalui kegiatan pemberdayaan ekonomi usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS).

“Selain itu melalui KWT [kelompok wanita tani] yang hasil olahannya bisa menambah ekonomi keluarga. Termasuk dalam penanggulangan stunting berkolaborasi dengan KWT membuat menu harian menyediakan menu sambil pemberdayaan kader,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya