SOLOPOS.COM - RSUD Karanganyar. (solopos.com/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Karanganyar akan ditata ulang agar menjadi rumah sakit yang fokus memprioritaskan penanganan pasien Covid-19.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyampaikan hal itu saat mengecek kesiapan salah satu gedung yang berfungsi sebagai asrama di kompleks balai latihan kerja (BLK) Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, belum lama ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Secara gamblang Bupati menyampaikan RSUD Karanganyar akan fokus memprioritaskan penanganan pasien Covid-19. Tempat tidur dan ICU diarahkan untuk penanganan Covid-19. “Sementara tidak melayani pasien penyakit umum,” kata Bupati.

Baca Juga: Kronologi Komplotan Maling Bersenjata Dilawan Kakek-Kakek di Karanganyar

Ekspedisi Mudik 2024

Ditanya kapan akan hal itu akan mulai diterapkan, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Karanganyar menyebut RSUD Karanganyar sudah mulai mempersiapkan diri. Bahkan, ia meminta masyarakat Karanganyar mengakses rumah sakit swasta untuk mendapatkan pelayanan non-Covid-19.

“Sudah kemarin-kemarin [memprioritaskan pasien Covid-19]. Mengindari yang umum-umum, yang tidak Covid-19 silakan ke rumah sakit swasta. Toh rumah sakit swasta juga rujukan BPJS bisa. Tidak ada persoalan,” tuturnya.

Juliyatmono menyampaikan alasan Pemkab Karanganyar menjadikan RSUD Karanganyar sebagai rumah sakit yang memprioritaskan penanganan pasien Covid-19. Salah satunya perihal penanganan pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta.

Baca Juga: Sehari 4.000 Dosis Vaksin Didistribusikan di Karanganyar

Tidak Menerima Pasien Selain Covid-19

“Artinya memprioritaskan menyiapkan agar semua yang punya komorbid ya harus dibawa ke rumah sakit. Disiapkan, masih terkendali. Kami siapkan semuanya ini dengan segala skenario Covid-19. Apa pun kami sudah sangat siap,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Purwati, menuturkan kebijakan itu muncul karena imbauan pemerintah daerah harus menyiapkan rumah sakit khusus Covid-19. Perempuan berkerudung itu mengakui dampak penerapan kebijakan tersebut.

“Kalau sudah [rumah sakit] khusus kan berarti tidak menerima pasien lain. Untuk sementara ini, kami masih menerima pasien lain. Tapi porsi [pasien umum] sangat sedikit. Ya, nanti kami persiapkan ke situ [rumah sakit khusus Covid-19],” tutur Purwati saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (18/7/2021).

Baca Juga: Ini Alasan Perangkat Desa Jati Karanganyar Nekat Gelar Hajatan Sebelum Akhirnya Dibubarkan

Ditanya persiapan RSUD Karanganyar, Purwati menyebut rumah sakit pelat merah itu sudah menyulap bangsal umum menjadi khusus pasien Covid-19. Pada sisi lain, jumlah bangsal untuk penyakit umum mulai berkurang.

Tidak Membuka Bangsal Baru

“Bangsal yang non-Covid-19 tinggal sedikit di RSUD Karanganyar. Jadi [RSUD Karanganyar] tidak membuka bangsal baru. Ya bangsal yang ada dialihfungsikan,” ujarnya.

Baca Juga: 40 Jenazah Dimakamkan Dengan Protokol Covid-19 Per Hari, BPBD: Karanganyar Tidak Baik-Baik Saja!

Penambahan bangsal khusus merawat pasien Covid-19 di RSUD Karanganyar membawa konsekuensi tertentu. Salah satunya terkait tenaga kesehatan (nakes). Purwati menyampaikan RSUD sudah melemparkan wacana penambahan nakes lewat jalur sukarelawan.

“Memang harus tambah tenaga karena kan untuk mengurusi ini [pasien Covid-19]. Itu nanti [kewenangan] RSUD Karanganyar. Ya rencana memang mau pakai sukarelawan karena kondisi saat ini darurat, segera, harus. Kalau sukarelawan diumumkan itu cepat, gampang [dapat].”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya