SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien penderita hidrocephalus. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Bupati Kudus Musthofa menjanjikan pengobatan gratis bagi bocah penderita hydrocephalus.

Semarangpos.com, KUDUS —  Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) menjanjikan pengobatan bagi penderita hydrocephalus Muhammad Fahril Khasan. Keluarga Muhammad Fahril Khasan bahkan tidak perlu terbebani dengan mengontrolkan kesehatan putra mereka karena nantinya ada petugas kesehatan yang akan mendampingi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Keluarga Muhammad Fahril Khasan tidak perlu berpikir soal biaya pengobatan karena kami yang akan mengupayakan pengobatannya,” janji Bupati Kudus Musthofa ketika mengunjungi bocah penderita hydrochepalus itu di Desa Singocandi, Kecamatan Kota, Kudus, Jumat (11/8/2017).

Dalam kunjungan ke rumah keluarga Muhammad Fahril itu Musthofa didampingi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Loekmono Hadi Aziz Achyar serta Kepala Dinas Kesehatan Kudus Joko Dwi Putranto. “Anak tersebut perlu penanganan khusus, jika perlu konsultasi dengan rumah sakit lain yang bisa menangani hydrochepalus,” ujarnya.

Kalau hasil konsultasinya sudah ada, dia meminta segera ditindaklanjuti karena penanganannya tentu harus hati-hati. Musthofa menegaskan bahwa pembiayaan dan fasilitas selama pengobatan Fahril total ditanggung pemerintah kabupaten. Kalaupun nantinya dirujuk ke rumah sakit di luar Kudus, dia meminta tetap ada petugas kesehatan yang mendampingi dan mengontrol kesehatan Fahril.

Dinas Kesehatan juga diminta segera membantu pengurusan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dibiayai APBD kabupaten untuk Fahril. Sementara itu, Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Aziz Achyar mengatakan akan membuat jadwal petugas medis yang akan mengontrol kesehatan Fahril. Demi mencegah terjadi infeksi, kata dia, anak tersebut harus rutin minum obat.

Mariati, orang tua Muhammad Fahril Khasan, menyatakan bersyukur mendapat kunjungan bupati yang juga membantu pengobatan anaknya serta memberikan bantuan susu dan sejumlah uang. Menurut Mariati, selama ini untuk biaya pengobatan Fahril menggunakan dana sendiri dengan menjual sawah senilai Rp100 juta.

“Kini uangnya sudah habis karena pengobatannya dimulai sejak dia lahir pada tahun 2011, termasuk untuk biaya operasi di rumah sakit di Semarang saat usia empat bulan,” ujarnya.

Sebelum menjalani operasi, kata Mariati, ukuran kepala anak keduanya itu terus membesar. Ia mengakui selama ini belum ada yang mengarahkan keluarganya untuk mengurus kartu jaminan kesehatan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya