SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani saat meresmikan Desa Wisata Candi di Ponggok, Polanharjo, Klaten, Selasa (9/3/2021). Melalui kegiatan itu, diharapkan perekonomian masyarakat di Klaten dapat meningkat di tengah pandemi Covid-19. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Bupati Klaten Sri Mulyani menilai kaum perempuan berada di posisi sulit dalam menghadapi pandemi Covid-19. Wanita, menurutnya, memiliki peran ganda sebagai ibu rumah tangga juga menjadi guru.

Namun, Sri Mulyani yang merupakan ibu empat anak itu menilai daya tahan perempuan menghadapi dampak pandemi Covid-19 masih layak diperhitungkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Perempuan cenderung lebih luwes dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi," ujar Bupati Sri Mulyani saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (20/4/2021), di Klaten, berkaitan dengan momentum Hari Kartini 21 April.

Baca juga: Alhamdulillah, 140 KPM di Kayumas Klaten Terima BST Saat Ramadan

Terkait peran perempuan dalam mengatasi dampak pandemi, Mulyani mengatakan perempuan berperan besar meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan.

Sedangkan dalam lingkup keluarga, ujar dia, perempuan juga bisa berperan untuk menjaga daya tahan ekonomi keluarga seperti mengembangkan pertanian memanfaatkan lahan pekarangan masing-masing.

Lebih lanjut, Sri Mulyani berpendapat kian banyaknya kaum perempuan menjadi kepala daerah menunjukkan kesadaran kesetaraan gender kian tumbuh. Kondisi itu diyakini semakin memberikan kesempatan bagi kaum perempuan untuk berperan aktif dalam pembangunan.

Baca juga: Bak Guatape Dam Kolombia, WGM Wonogiri akan Dilengkapi Pedestrian Kaca hingga Infinity Pool

“Itu bagus dong. Perempuan tidak lagi dianggap sebagai kanca wingking. Banyak perempuan yang terpilih dalam proses Pilkada itu membuktikan masyarakat Indonesia sudah tidak membeda-bedakan hak antara laki-laki dan perempuan. Kaum perempuan juga mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi besar dalam pembangunan. Tetapi, kesempatan itu tak lantas membuat perempuan meninggalkan kewajibannya sebagai seorang ibu,” kata Mulyani.

Ditanya soal program khusus bagi perempuan selama menjadi kepala daerah, Mulyani mengatakan tak ada program yang dikhususkan. Namun, dia terus mendorong dan memberikan peluang bagi perempuan terlibat langsung dalam pembangunan.

Salah satunya melalui PKK yang selama ini menjadi mitra kerja pemkab termasuk upaya penanganan dampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Marinus Wanewar Resmi Berseragam Persis Solo, Berapa Durasi Kontraknya?

Mulyani menilai di wilayah Klaten relatif tak ada kendala bagi perempuan untuk berkembang terlebih menjadi seorang pemimpin.

“Klaten termasuk daerah tengah antara [dua kota besar] Jogja dan Solo. Pola pemikiran masyarakat relatif ikut maju dan berkembang. Jadi tidak ada kendala agar perempuan bisa menjadi pemimpin apalagi di Klaten banyak muncul organisasi wanita. Kuncinya adalah bagaimana perempuan itu pemikirannya semakin terbuka dan menerima setiap kritik dan saran. Yakinlah ketika memberikan yang terbaik akan mendapatkan imbal balik yang terbaik pula,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya