Solopos.com, KLATEN — Bupati Klaten, Sri Mulyani serta sejumlah pejabat dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mendatangi Pasar Hewan Prambanan untuk mengecek sekaligus sosialisasi tentang penyakit mulut dan kuku (PMK), Selasa (17/5/2022). Ternyata, bukan soal PMK yang dikeluhkan para pedagang di pasar hewan terbesar di Klaten itu.
Kesempatan bertemu langsung bupati tak disiasiakan pedagang Pasar Hewan Prambanan. Mereka langsung mendekati Mulyani ketika mengetahui orang nomor satu tersebut masuk ke dalam pasar.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Tanpa basa-basi mereka langsung menyampaikan unek-unek.
“Pasare didandani bu. Syukur diwenehi eyup-eyup kaya Wonosari kae hlo [pasarnya dibenahi bu. Syukur diberi peneduh seperti pasar di Wonosari, Gunung Kidul, DIY],” celetuk salah satu pedagang.
Saat ditanya soal kondisi ternak, pedagang serentak menjawab sapi yang dibawa ke pasar sehat. Setelah itu mereka kembali berbincang dengan bupati ihwal kondisi pasar dan berharap segera diperbaiki.
Baca Juga: 15 Sapi Luar Daerah Tak Diizinkan Dijual di Jatinom Klaten, Alasannya?
Salah satu pedagang, Supar, 60, mengatakan kondisi Pasar Hewan Prambanan sudah selayaknya diperbaiki. Dia berharap lokasi untuk menambatkan tali bisa ditambah agar pasar bisa menampung lebih banyak lagi hewan ternak.
“Harapannya lokasi untuk jualan bisa diperluas lagi,” kata Supar saat ditemui di Pasar Hewan Prambanan.
Soal merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK), Supar mengatakan pasar jual-beli ternak terutama di Pasar Hewan Prambanan tak terdampak. Aktivitas jual beli masih seperti biasa.
Baca Juga: Waduh! 6 Sapi di Klaten Positif Terinfeksi PMK
“Harga jual beli sapi relatif stabil. Tidak terpengaruh. Selama ini ternak yang dibawa ke pasar ternak yang sehat biar tidak mengecewakan yang beli,” kata warga Kecamatan Karangnongko itu.
Dirombak
Pedagang lainnya, Muslim, 60, juga berharap pasar tersebut dirombak. Seperti menambah peneduh serta penambahan tempat untuk menambatkan tali pengikat sapi. Pasalnya, saat ini kondisi pasar tidak bisa menampung seluruh sapi yang dibawa pedagang.
“Selama ini karena tempat untuk mengikat tali tidak muat, akhirnya ada sebagian yang sapinya dituntun,” kata dia.
Baca Juga: DKPP Klaten Waspadai Wabah PMK pada Ternak, Yuk Kenali Gejalanya
Lurah Pasar Hewan Prambanan, Kusno, mengatakan sudah melaporkan kondisi pasar ke dinas terkait. Dia mengakui pasar butuh perbaikan dan penambahan fasilitas. Salah satu fasilitas yakni penambahan timbangan untuk ternak.
“Sudah kami laporkan ke dinas soal penambahan timbangan karena Pasar Hewan Prambanan merupakan pasar sapi yang besar. Disampaikan dari dinas kalau penambahan fasilitas itu nanti saja sekalian pasar dirombak,” ungkap dia.